Trump Dikabarkan Bakal Terbang ke China Sambangi Xi Jinping Bahas Tarif

Posted on

Presiden Amerika Seikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dikabarkan akan bertemu. Trump disebut-sebut akan datang ke China, sebelum menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) antara tanggal 30 Oktober dan 1 November 2025.

Dikutip dari Reuters, Senin (21/7/2025), hal ini dilaporkan oleh sumber lewat South China Morning Post (SCMP). Kedua negara telah berupaya untuk merundingkan akhir dari perang tarif yang semakin memanas hingga mengganggu perdagangan global serta rantai pasokan.

Menurut seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut, kedua belah pihak telah membahas kemungkinan pertemuan tersebut tahun ini. Namun demikian, mereka belum mengonfirmasi tanggal maupun lokasinya.

Trump telah berupaya mengenakan tarif baru kepada para importir AS. Menurutnya langkah ini akan merangsang manufaktur dalam negeri dan yang menurut para kritikus akan membuat banyak barang konsumsi menjadi lebih mahal bagi warga Amerika.

Selain itu, ia juga telah menyerukan tarif dasar universal sebesar 10% untuk barang-barang yang diimpor dari semua negara, dengan tarif yang lebih tinggi untuk impor dari negara-negara yang paling ‘bermasalah’. Hal ini termasuk China, di mana impor dari sana sekarang dikenakan tarif tertinggi sebesar 55%.

Di samping itu, Trump telah menetapkan batas waktu 12 Agustus bagi AS dan China untuk mencapai kesepakatan tarif berkelanjutan. Juru bicara Trump tidak menanggapi permintaan komentar mengenai rencana pertemuan dengan Xi yang dilaporkan pada musim gugur.

Sementara itu, pertemuan tingkat tinggi terakhir kedua negara terjadi pada 11 Juli, ketika Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi melakukan pertemuan di Malaysia. Pertemuan itu membahas bagaimana negosiasi perdagangan harus dilanjutkan.

Pada kala itu, Rubio mengatakan bahwa Trump telah diundang ke China untuk bertemu dengan Xi. Ia juga mengatakan, kedua pemimpin menginginkan pertemuan tersebut terjadi.

Pada hari Jumat lalu, Menteri Perdagangan China Wang Wentao mengatakan, China ingin mengembalikan hubungan dagangnya dengan AS ke posisi yang stabil. Hal ini juga didukung dengan pembicaraan baru-baru ini di Eropa menunjukkan tidak perlu ada perang tarif.

Simak juga Video: Menghitung Tarif 19% dari Trump: Indonesia Untung atau Buntung?