Trenggono Dijuluki Pangeran Laut Pembawa Berkah, Ini Asal-Usulnya

Posted on

Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mendapat julukan baru dari masyarakat Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia dinobatkan sebagai Manek Mana Nale Tasik, atau yang berarti ‘pangeran laut yang membawa berkah dari laut’.

Gelar itu disematkan langsung oleh Bupati Rote Ndao Paulus Henuk dalam acara peluncuran pembangunan kawasan sentra industri garam nasional di Rote Ndao, NTT.

“Izinkan kami sebentar, Bapak. Kami akan nobatkan Bapak (Trenggono), dengan bahasa adat yang kami sebut Manek Mana Nale Tasik,” kata Paulus, Selasa (3/6/2025).

Paulus menjelaskan makna gelar itu sebagai bentuk penghormatan dan harapan besar dari masyarakat pesisir Rote Ndao terhadap komitmen pemerintah pusat, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam membangun sektor kelautan di wilayah mereka.

“Manek Mana Nale Tasik artinya seorang penguasa laut atau seorang pangeran laut yang membawa berkah dari laut untuk kami masyarakat Rote Ndao,” tuturnya.

Kedatangan Trenggono di Rote Ndao disambut tarian tradisional setempat, Tari Lilete. Ia kemudian dipakaikan topi ti’langga oleh tokoh adat setempat atau maneleo sebagai simbol kehormatan.

Gelar adat itu tidak datang begitu saja, melainkan karena KKP di bawah kepemimpinan Trenggono telah memberi harapan besar pada pembangunan kawasan industri garam nasional di Rote Ndao. Paulus menyatakan komitmennya untuk menjaga dan mengawal penuh proyek itu.

“Oleh karena itu KKP selayaknya dan sepantasnya kami sematkan gelar adat ini dan kami akan pastikan untuk tempat ini kami kawal, kami jaga untuk bisa menjadi kawasan industri garam nasional dan penyerapan tenaga kerja yang lebih kurang 26.000 orang,” ucap Paulus.

Pembangunan industri garam skala nasional di wilayah Rote diyakini bisa menjadi jalan keluar dari berbagai persoalan sosial yang masih menghantui daerah tersebut, termasuk kemiskinan ekstrem dan stunting.

“Kami percaya bahwa masyarakat Rote Ndao banyak yang akan keluar dari garis kemiskinan. Stunting kami pada 2023 masih ada di angka 29,8%, tahun lalu sudah turun ke 32% dan akan semakin turun lagi, Bapak. Saya yakin akan semakin turun lagi kemiskinan ekstrem, kemiskinan akan semakin turun. Ini luar biasa,” katanya dengan optimis.

Sebagai penutup, Paulus melontarkan guyonan yang mengundang tawa hadirin saat memberikan piagam penghargaan kepada Trenggono.

“NTT sekarang kepanjangannya Nanti Trenggono Tolong,” ujar Paulus berguyon.

Tonton juga “Misi Mengembalikan Kejayaan Perikanan Indonesia” di sini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *