Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengumumkan, Tol Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi (Prosiwangi) Seksi 1 (Gending-Kraksaan) dan Seksi 2 (Kraksaan-Paiton) telah uji laik fungsi.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU mengatakan, Tol Prosiwangi seksi 1 dan 2 direncanakan beroperasi fungsional pada periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026 atau Nataru. Hal ini demi mendukung kelancaran mobilitas pada periode tersebut.
“Jalan Tol Prosiwangi seksi 1 dan 2 direncanakan difungsionalkan pada periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026 guna mendukung kelancaran mobilitas pada periode padat lalu lintas,” ujar BPJT dalam unggahan di Instagram @pupr_bpjt, Sabtu (8/11/2025).
Secara detail, pembangunan tahap satu pada tol yang merupakan bagian dari jaringan jalan Tol Trans Jawa itu telah memasuki uji laik fungsi dan operasi untuk seksi 1 dan 2. Sementara seksi 3 Paiton-Besuki proses konstruksi mencapai 85,23%.
Pada 22-24 Oktober 2025 telah dilaksanakan uji laik fungsi dan operasi pada seksi 1 dan 2 jalan Tol Prosiwangi. Kegiatan ini dilakukan oleh Kementerian PU melalui Badan Pengatur Jalan Tol dan Direktorat Jenderal Bina Marga bersama Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, serta PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi selaku Badan Usaha Jalan Tol.
BPJT mengatakan, terdapat beberapa aspek yang perlu disempurnakan oleh BUJT sebelum pengoperasian jalan tol. Berikut rinciannya:
– Pengamanan dan Penandaan Aset: Pemasangan pagar, patok batas, dan papan tanda tanah milik negara disempurnakan di ruang milik jalan (rumija) untuk meningkatkan pengelolaan dan keamanan aset.
– Drainase dan Utilitas: Penyempurnaan pemasangan inlet drainase, pengelolaan sedimentasi saluran, serta pelengkapan penutupan utilitas pada MCB.
– Keamanan Jalan dan Fasilitas: Perlu dilakukan pemasangan batas ketinggian kendaraan, kansteen pada jembatan, dan guardrail sesuai standar guna mendukung keselamatan pengguna jalan.
– Sarana Pendukung Operasi: Penyelesaian pemasangan penerangan jalan umum (PJU), CCTV, dan Variable Message Sign (VMS) serta pembersihan sisa material konstruksi pada lajur utama dan rumija.
– Antisipasi Kendaraan ODOL: Direkomendasikan menerapkan teknologi alat deteksi berat kendaraan Weight-In-Motion (WIM) demi mendukung pengelolaan lalu lintas yang lebih efisien dan efektif.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Wilan Oktavian telah meninjau langsung Jalan Tol Seksi 1 (Gending-Kraksaan) dan Seksi 2 (Kraksaan-Paiton) untuk memastikan kesiapan infrastruktur sebelum dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Prioritaskan mutu dan jalan tol yang berkeselamatan. Tetap semangat, dan mari kita pastikan ruas ini selesai serta dapat segera dimanfaatkan untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas masyarakat, ujar Oktavian.
Setelah pelaksanaan uji laik fungsi, BUJT tengah menindaklanjuti seluruh temuan penyempurnaan teknis sebagai bagian dari pemenuhan standar keselamatan dan kesiapan operasional.
“Dengan selesainya pembangunan Seksi 1 (Gending-Kraksaan) dan Seksi 2 (Kraksaan-Paiton), konektivitas dan aksesibilitas di koridor pesisir timur Jawa Timur semakin diperkuat. Ruas Gending-Paiton direncanakan menjadi ruas fungsional pada periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026 untuk mendukung kelancaran mobilitas,” tutup BPJT. saat






