Tidak terasa hari Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025 kurang dari 15 hari lagi. Namun demikian, masih terdapat beberapa hal yang seharusnya menjadi pendukung kelancaran libur Nataru, justru masih belum siap dan berpotensi menjadi penghambat.
Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kurnia Lesani Adnan menyampaikan, setidaknya ada tiga aspek utama yang masih perlu mendapat perhatian lebih dalam mendukung kelancaran pelayanan transportasi selama periode Nataru.
Pertama, ada infrastruktur. Menurut Kurnia, sampai saat ini masih banyak titik perbaikan jalan non-tol dan tol yang dalam proses pengerjaan. Di Tol Trans Jawa sendiri, beberapa waktu lalu, terjadi kecelakaan beruntun di Tol Cipali KM 72 yang salah satunya dipicu oleh penyempitan arus lalu lintas.
Begitu pula di Tol Trans Sumatera yang juga terdapat sejumlah titik perbaikan. Sementara pada jalan non-tol, salah satunya adalah rehabilitasi Jembatan Way Pinatu KM 169+890 Trans Sumatera Lintas Barat
“Mengingat intensitas hujan pada Desember 2025 cukup tinggi, faktor cuaca ini perlu diantisipasi bersama untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan kelancaran arus libur Nataru,” kata Kurnia, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (8/12/2025).
Kurnia menambahkan, pada jalur Lintas Barat pun terdapat beberapa tanjakan curam yang kerap menjadi lokasi tumpahan minyak CPO dari kendaraan tangki, yang dapat membahayakan pengguna jalan lainnya.
Lalu yang kedua, ada aspek keamanan jalan. Menurut Kurnia, sampai hari ini banyak titik jalan non-tol yang rawan aksi pelemparan batu oleh oknum tidak bertanggung jawab, hingga menyebabkan penumpang bus terluka, termasuk pengemudi bus dan truk.
Titik rawan ini berulang terjadi di antaranya di jalur Situbondo (Jatim), Jalur Wonorejo Kabupaten Lumajang (Jatim), Jalan Lintas Karang Anyar Kebumen (Jateng), Jalan Lintas Andalas Sumatera, serta Lintas Timur Riau-Sumut.
Ketiga, ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar. Menjelang akhir tahun, kelangkaan solar kembali terjadi. Banyak SPBU kehabisan stok, memaksa kendaraan angkutan umum dan barang membeli BBM eceran.
“Kondisi ini muncul di Bengkulu, Jambi, Sumbar, Riau, Sumut, Lampung, hingga sejumlah SPBU di Tol Trans Sumatera dan Tol Trans Jawa,” ujarnya.
Kurnia meminta pemerintah hadir dan menyelesaikan persoalan-persoalan di atas guna memastikan kelancaran pelayanan transportasi nasional menjelang libur Nataru.






