Maskapai nasional Thailand, Thai Airways mengumumkan akan keluar dari program restrukturisasi utang. Saham Thai Airways bakal diperdagangkan lagi pada awal Agustus mendatang.
Dikutip dari Reuters, Senin (16/6/2025), langkah ini merupakan babak baru bagi Thai Airways yang sejak 2020 mulai menjalani proses restrukturisasi utang di bawah perlindungan kebangkrutan. Dalam proses restrukturisasi tersebut, perusahaan telah memangkas jumlah karyawannya hingga separuh dan mengurangi jumlah pesawat dalam armadanya.
Namun sejak 2023, kondisi keuangan Thai Airways semakin membaik karena perusahaan mencatatkan keuntungan operasional secara konsisten setiap kuartal. Catatan tersebut merupakan pencapaian besar, mengingat sebelumnya maskapai ini hampir selalu merugi sejak 2012.
Berdasarkan keputusan pengadilan, total utang Thai Airways kepada para kreditur mencapai sekitar 190 miliar baht (setara US$ 5,86 miliar). Dari jumlah tersebut, perusahaan telah membayar 94 miliar baht, dan sisanya akan dilunasi dalam jangka waktu 10 tahun ke depan.
“Thai Airways berkomitmen untuk meningkatkan kapasitasnya di pasar penerbangan internasional dan mendorong Thailand menjadi pusat perjalanan udara di kawasan,” ujar perusahaan dalam pernyataannya.