Kurs mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi bakal mengalami pelemahan jelang tahun baru 2026. Pada 3 hari kerja terakhir di 2025 yang dimulai besok indeks Dolar diprediksi melemah hingga US$ 97,57 paling rendah.
Bila dilihat nilai tukarnya terhadap rupiah, Dolar diprediksi akan bergerak di level Rp 16.740 – 16.820. Data terakhir, Dolar mengalami pelemahan ke level Rp 16.700-an pada hari Rabu kemarin, sehari sebelum libur panjang.
“Untuk indeks dolar kemungkinan melemah di akhir tahun hari Senin sampai hari Rabu kemungkinan besar supportnya 97,579. Kemudian resistennya di 98,398,” ujar Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya, Minggu (28/12/2025).
Melemahnya indeks Dolar didorong oleh data perekonomian AS terus melemah, utamanya adalah inflasi yang makin rendah. Kemungkinan besar hal ini dapat memicu Bank Sentral AS untuk menurunkan suku bunga dan membuat Dolar AS sebagai instrumen investasi turun nilainya.
“Ini indikasi bahwa di awal-awal tahun 2026 ada kemungkinan besar Bank Sentral Amerika akan kembali menurunkan sebuah bunga, walaupun sebelumnya Powell sendiri mengatakan bahwa di tahun 2026 kemungkinan hanya menurunkan sebuah bunga satu kali,” ujar Ibrahim.
Belum lagi, Ibrahim juga bilang bank sentral AS akan berubah petingginya yang memungkinkan akan menuruti kata Presiden Donald Trump untuk memberikan suku bunga rendah dalam rangka menggenjot perekonomian.
“Bulan April akan ada pergantian Ketua The Fed ya. Kemungkinan besar akan mengikuti gerak langkah yang diinginkan oleh Trump. Nah sehingga pasar optimis bahwa Bank Sentral Amerika kemungkinan besar masih akan menurunkan sebuah bunga di awal-awal tahun 2026,” papar Ibrahim.
