Ternyata Ada Negara Tunda Finalisasi Perjanjian Dagang dengan RI

Posted on

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan ada negara yang menunda pengesahan perjanjian dagang dengan Indonesia padahal sudah sepakat. Sebab, neraca perdagangan negara tersebut mengalami defisit dengan Indonesia.

Budi mengatakan awalnya negara itu sudah sepakat untuk melakukan perjanjian perdagangan. Namun, permintaan untuk ditunda itu muncul menjelang pengesahan.

“Kami mempunyai pengalaman yang unik ketika akan mengadakan perjanjian dagang dengan negara lain. Kami sudah sepakat bahwa atau sudah ada joint commitment untuk menyelesaikan perjanjian itu, tetapi diundur-undur,” kata Budi di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).

Budi menjelaskan negara tersebut sengaja mengulur waktu pengesahan lantaran terjadi defisit dagang dengan Indonesia. Menurut negara itu, apabila perjanjian perdagangan dilanjutkan akan semakin menyebabkan defisit.

“Kemudian dia bilang, ‘Pak jangan diteruskan dulu. Kalau nanti kita teruskan perjanjian, kami semakin defisit dengan Indonesia’,” jelas Budi.

Budi menegaskan perjanjian dagang yang diusulkan Indonesia tidak membuat negara lain defisit, justru membuka akses pasar ke Indonesia. Apabila perjanjian dagang membuat defisit, berarti disebut perang dagang.

“Saya sampaikan, kita itu bikin perjanjian dagang tidak untuk membuat Anda defisit. Kalau tujuannya untuk membuat Anda defisit itu namanya perang dagang, Tapi kita perjanjian dagang, sehingga bagaimana justru dengan begitu Anda mempunyai akses pasar di Indonesia, demikian juga sebaliknya. Kalau kita memang butuh barang dari negara lain, kita butuhkan barang modal ataupun yang tidak kita produksi, apa salahnya? Demikian juga sebaliknya,” terang dia.

Kendati begitu, Budi enggan menyebut negara tersebut. Sebab, apabila disebut justru akan semakin membuat niat negara itu untuk bekerja sama dengan Indonesia kian urung. Namun, usai mendapat penjelasan darinya, Budi menerangkan perundingan perjanjian dagang dengan negara itu sudah dimulai.

“Tapi setelah kita kasih pengertian bahwa tujuan kita itu bagus, sekarang sudah dimulai perundingan. Sudah mulai duduk bersama, karena mungkin berpikirnya mereka tidak seperti itu,” terang dia.

Saksikan Live DetikPagi :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *