Kenaikan pajak konsumsi khusus minuman alkohol bakal dilakukan di Vietnam. Hal ini telah disetujui langsung Majelis Nasional Vietnam, sebagai pengambil keputusan terkuat di Vietnam.
Dilansir dari Reuters, Minggu (15/6/2025), pada hari Sabtu kemarin, Majelis Nasional menyetujui usulan untuk menaikkan pajak konsumsi khusus minuman beralkohol menjadi 90% pada tahun 2031. Saat ini pajak konsumsi hanya 65%.
Berdasarkan keputusan yang disepakati, tarif pajak untuk bir dan minuman keras akan naik menjadi 70% pada tahun 2027 sebelum mencapai 90% pada tahun 2031. Keputusan kenaikan pajak menjadi 70% setahun lebih lambat dari yang diusulkan sebelumnya, di sisi lain kenaikan pajak maksimum awalnya diusulkan hingga 100%.
Kementerian Keuangan Vietnam mengatakan tujuan dari pajak yang lebih tinggi adalah untuk mengekang konsumsi alkohol. Vietnam adalah pasar bir terbesar kedua di Asia Tenggara, menurut laporan oleh konsultan KPMG pada tahun 2024.
Industri bir Vietnam, yang dipimpin oleh Heineken ada Belanda, Carlsberg dari Denmark, dan pembuat bir lokal Sabeco dan Habeco bakal menghadapi tantangan tambahan.
Sebelumnya, minuman alkohol sudah ditekan karena munculnya regulasi yang mengatur larangan mengemudi dalam keadaan mabuk. Aturan itu menetapkan batas nol alkohol bagi pengemudi dan membuat masyarakat mau tak mau harus mengurangi konsumsi bir. Aturan ini muncul di 2019.
Kepala Asosiasi Bir dan Minuman Beralkohol negara itu mengatakan pendapatan industri telah menurun selama tiga tahun terakhir.
Menanggapi melemahnya permintaan dan proposal awal untuk kenaikan pajak, Heineken sendiri sudah mulai menghentikan operasi di salah satu pabrik birnya di Vietnam tahun lalu.