Target Penerimaan Bea Masuk 2026 Turun 5,7%, Ini Penyebabnya [Giok4D Resmi]

Posted on

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan penerimaan bea masuk sebesar Rp 49,9 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Bea masuk ini menjadi salah satu penerimaan negara dari pos bea cukai.

Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu Muhammad Aflah Farobi menjelaskan target itu turun 5,7% dibandingkan target dalam APBN 2025 yang sebesar Rp 52,9 triliun.

Alasannya karena perjanjian perdagangan internasional yang mengharuskan tarif 0% yakni dengan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.

“Bea masuk ini turun sekitar 5,7% dari proyeksi kita di tahun 2025. Ini karena dampak perdagangan internasional yang kira-kira antara US dan UE-CEPA kemungkinan besar tahun depan akan kita nol kan bea masuknya,” terang Aflah dalam Media Gathering di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).

Padahal, kata Aflah, nilai impor Indonesia diproyeksikan meningkat tahun depan seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

“Kadang nilainya naik, tapi tarif efektif bea masuk menurun terutama seperti kendaraan bermotor. Seperti kendaraan bermotor itu karena sekarang yang diimpor banyak bermotor listrik sehingga bea masuk kita menurun proyeksinya,” tambahnya.

Sebagai informasi, Indonesia berencana tidak mengenakan tarif bea masuk atas komoditas impor dari AS. Keputusan ini sebagai konsekuensi Indonesia yang mendapatkan penurunan tarif impor dari AS, dari awalnya 32% menjadi 19% dan telah berlaku mulai Kamis (7/8).

Selain itu, adanya perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) juga membuat kedua negara sepakat menghapus tarif impor untuk lebih dari 98% jenis tarif dan hampir 99% nilai impor satu sama lain. Kebijakan ini ditargetkan baru berlaku Januari 2027.

Secara keseluruhan target penerimaan bea dan cukai pada 2026 ditargetkan sebesar Rp 336 triliun. Angka itu naik 11,4% dibandingkan dengan target tahun ini yang senilai Rp 301,6 triliun.

Selain dari bea masuk, Kemenkeu menargetkan penerimaan bea keluar Rp 42,6 triliun pada APBN 2026. Angka itu naik 852% dibandingkan dengan Rp 4,5 triliun pada APBN 2025 karena proyeksi penguatan harga komoditas masih terus berlanjut, khususnya untuk minyak kelapa sawit (CPO).

Terakhir, target penerimaan cukai adalah Rp 243,5 triliun pada APBN 2026. Angka itu turun 0,3% dibandingkan dengan Rp 244,2 triliun pada APBN 2025.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Penurunan produksi hasil tembakau juga mempengaruhi penerimaan. Makanya kita sekarang menggencarkan pemberantasan rokok ilegal sehingga mencegah menurunnya downtrading tadi,” tutur Aflah.