Merencanakan keuangan keluarga untuk jangka panjang, idealnya perlu disiapkan dengan matang oleh pasangan suami-istri. Menabung bisa jadi salah satu opsi untuk mempersiapkan masa depan suatu keluarga.
Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini, membagikan pandangannya soal tabungan antara suami dan istri. Ada beberapa aspek yang bisa menentukan baiknya rekening tabungan suami-istri digabung, atau justru dipisah saja.
“Tujuan dari rekening itu sendiri, lalu juga ada aspek efisiensi, aspek keamanan, lalu juga kemudahan. Rekening tabungan ini ada yang tujuannya buat transaksional, dan ada juga yang tujuannya untuk simpanan. Misalnya, tabungan darurat keluarga, itu jangan digabungkan dengan rekening transaksional,” ujar Mike saat dihubungi detikcom, Sabtu (9/8/2025).
Mike menyarankan, agar rekening tabungan ataupun transaksional antara suami-istri dibuat secara terpisah. Kecuali, rekening tabungan tersebut berfungsi sebagai simpanan atau investasi, jumlahnya kian bertambah, dan terakumulasi di dalam rekening itu.
“Tiap kali mau pakai, berarti harus persetujuan suami-istri, maka itu bisa jadi rekening atas nama suami-istri. Jadi, tidak semuanya harus digabung, nanti jadi terlalu micromanaging, apa-apa harus keputusan bersama. Itu bagus, tetapi dalam kenyataannya ada yang namanya kepercayaan,” tambah Mike.
Mike menilai, yang penting dari penggunaan uang pada rekening tabungan ini bisa didelegasikan dengan jelas antara suami-istri. Untuk bisa tetap jaga kepercayaan meski dengan rekening tabungan yang berbeda, Mike menganjurkan untuk rutin mencetak rekening koran agar dapat melihat pembukuan transaksi.
“Untuk lebih tertib administrasi dan juga menjaga kepercayaan, maka setiap bulan pasangan suami-istri yang sudah mendelegasikan berbagai pos-pos pengeluaran, itu melakukan print out dari buku tabungan. Atau secara otomatis meminta atau mencetak statement of account-nya dia dari banknya, sehingga masing-masing bisa ngecek tiap tugas kewajibannya terhadap pos-pos pengeluaran yang sudah dibagi secara proporsional,” terang Mike.
Senada, Certified Financial Planner (CFP), Yuni A, juga mengatakan agar suami-istri punya rekening tabungan masing-masing. Namun, tetap harus saling mengetahui arus kas rekening di antara keduanya.
“Beberapa alasannya antara lain supaya bisa saling back-up jika ada kebutuhan darurat. Memiliki lebih dari satu rekening dalam rumah tangga membantu mengatur keuangan lebih baik, karena masing-masing rekening memiliki tujuannya sendiri-sendiri,” ujar Yuni.
Selain itu, menurut Yuni, penting bagi istri agar tetap memiliki uangnya sendiri sebagai bentuk ancang-ancang jika terjadi sesuatu hal di luar prediksi. Tujuannya, supaya istri bisa tetap melanjutkan hidup dengan bekal uang yang dimilikinya.
“Sebagai istri, sebaiknya tetap memiliki uangnya sendiri. Misal ada hal yang buruk terjadi, seorang istri tetap bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dan melanjutkan hidup,” tutup Yuni.