Kolaborasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI bersama PT Pegadaian dan PNM yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi) guna memperluas akses keuangan dan investasi bagi masyarakat lapisan terbawah membuahkan hasil positif.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi mengungkapkan hingga akhir September 2025, layanan Bullion dalam hal ini tabungan Emas Pegadaian dalam Holding UMi BRI tercatat mencapai 13,7 ton, tumbuh 66,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini juga diikuti dengan peningkatan jumlah nasabah aktif yang mencapai 3,8 juta orang menunjukkan kuatnya minat masyarakat terhadap instrumen investasi yang aman dan terjangkau.
“Layanan bullion dan aplikasi digital Tring dari Pegadaian juga turut memperkuat posisi BRI Group dalam ekosistem emas nasional,” ujar Hery dalam Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2025 di Kantor Pusat BRI, Jakarta melalui keterangan tertulis, Kamis (20/11/2025).
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Pertumbuhan signifikan pada Tabungan Emas ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya investasi yang aman, inklusif, dan mudah dijangkau. Oleh sebab itu, sebagai bagian dari strategi diversifikasi layanan, BRI Group akan terus memperluas pertumbuhan di ekosistem emas nasional atau biasa disebut Bullion Services.
“Layanan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah ritel dan korporasi, mencakup pembiayaan modal kerja berbasis emas, produk tabungan dan deposito emas, perdagangan emas, serta jasa penitipan emas. Inisiatif ini mencerminkan komitmen BRI Group dalam menghadirkan solusi keuangan yang inovatif dan berkelanjutan,” ujar Hery.
Diketahui, dalam rangka mewujudkan komitmen terhadap transformasi digital PT Pegadaian bersama BRI telah melaksanakan 2 inisiatif yakni meluncurkan aplikasi Tring! yang merupakan super app dengan layanan emas berbasis digital.
Aplikasi ini menghadirkan fitur tabungan emas, gadai emas, cicilan emas, cetak emas, serta berbagai layanan keuangan lainnya seperti pembayaran tagihan dan top-up e-wallet guna memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam mengakses produk dan layanan Pegadaian.
Selain itu, inisiatif juga dilakukan dengan mengintegrasikan layanan emas Pegadaian di aplikasi BRImo antara lain produk tabungan emas, cicil emas, cetak emas dan transfer emas.
“Kita tidak hanya melayani dari sisi pembiayaan mikro, namun kita ingin tumbuh di ekosistem emas nasional,” ungkap Hery.
Sebagaimana diketahui, hingga Triwulan III 2025 kinerja BRI menunjukkan tren pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan. Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI juga menunjukkan peningkatan yang solid didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) yang terus menguat dengan total dana pihak ketiga tercatat tumbuh 8,2% yoy menjadi Rp1.474,8 triliun.
Sementara itu, di sisi intermediasi, penyaluran kredit BRI tumbuh 6,3% YoY menjadi Rp1.438,1 triliun. Perbaikan fundamental kinerja BRI tersebut berdampak positif terhadap capaian laba perseroan dengan Laba bersih yang berhasil dicetak sebesar Rp41,2 triliun hingga akhir Triwulan III 2025.
“Kinerja BRI tidak hanya tumbuh secara sehat, tetapi juga merefleksikan keberpihakan nyata terhadap sektor produktif dan ekonomi rakyat. BRI akan terus memperkuat fundamental bisnis dengan menjaga kualitas aset, meningkatkan efisiensi pendanaan, serta memperdalam transformasi yang dijalankan secara terstruktur dan terintegrasi melalui BRIVolution Reignite,” pungkas Hery.






