Suplai BBM ke sejumlah wilayah terisolir akibat banjir dan longsor di Aceh mulai kembali terbuka. Hal ini disampaikan usai kunjungan langsung ke titik pemulihan layanan energi yang dilakukan Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri.
Simon meninjau langsung Fuel Terminal (FT) Krueng Raya dan Posko Terpadu Bencana Aceh di Lanud Sultan Iskandar Muda. Kunjungan tersebut menjadi bagian dari laporan pemulihan distribusi energi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Untuk percepatan distribusi BBM dan LPG, kami selalu dalam koordinasi, khususnya dengan dukungan penuh Menteri ESDM. SPBU sudah sebagian besar diperbaiki dan kami maksimalkan beroperasi 24 jam untuk mengurai antrian yang sempat panjang,” ujar Simon dalam keterangan resmi, Selasa (9/12/2025).
Di lapangan, Simon juga memantau kedatangan bantuan berupa Skid Tank LPG di Pelabuhan Malahayati. Bantuan tersebut dikirim melalui Kapal Aceh Hebat II dan Kapal Wira Loewisa yang masing-masing membawa enam skid tank. Distribusi tambahan ini diharapkan mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar warga serta dapur umum di titik pengungsian.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Eko Ricky Susanto, menyebut suplai energi ke kawasan terdampak terus dikebut.
“Sejak bencana melanda wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh, Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga terus berupaya menyalurkan BBM dan LPG kepada masyarakat yang terdampak. Kondisi di lapangan memang tidak mudah, beberapa wilayah masih terisolir, namun kami bersinergi dengan berbagai pihak untuk terus membuka akses agar energi dapat menjangkau masyarakat,” kata Eko Ricky.
Ia menegaskan suplai ke Gayo Lues kembali terbuka setelah akses yang sempat terputus berhasil dilalui.
“Pembukaan suplai ke Gayo Lues menjadi momentum penting dalam upaya pemulihan. Ini membuka jalan bagi percepatan distribusi ke daerah lain yang masih terkendala akses, seperti Bener Meriah dan Aceh Tengah,” jelasnya.
Sementara itu, SPBU yang sempat terdampak banjir dan longsor kini memasuki proses perbaikan fasilitas serta penataan kembali operasional.
“Kami menargetkan satu hingga dua minggu ke depan seluruh SPBU dapat kembali melayani masyarakat secara penuh. Pemulihan dilakukan menyeluruh agar kualitas layanan dan keselamatan tetap terjaga,” ujar Eko.






