Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan subsidi listrik 2026 mencapai Rp 101,72 triliun. Nilai subsidi listrik ini naik jika dibandingkan dengan anggaran pada 2025 sebesar Rp 87,72 triliun.
Subsidi tersebut mengacu pada Indonesia Crude Price (ICP) US$ 70 per barel dan kurs Rp 16.500/dolar AS. Pada saat yang sama, Bahlil juga menyampaikan kuota LPG 3 kg pada 2026 mencapai 8 juta ton. Kuota subsidinya naik dibandingkan dengan 2025 sebesar 8,17 juta ton.
“Untuk LPG 3 kilogram, kami mengajukan untuk subsidi sekitar 8 juta ton. Subsidi tetap minyak solar (gas oil 48) tetap 1.000 per liter, dan subsidi listrik sebesar Rp 101,72 triliun. Ini rakyat kita harus perhatikan,” ujar Bahlil dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR, di Gedung DPR Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2025).
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai subsidi listrik yang naik, Bahlil menilai kenaikan subsidinya kecil. Bahlil menerangkan kenaikan ini terjadi karena penerima subsidi listrik juga meningkat.
“Meningkat sedikit, itu meningkat karena terjadi pelanggannya yang naik. Karena untuk saudara-saudara kita yang berhak menerimanya. Tapi nanti detailnya kita akan sampaikan kepada DPR,” terang Bahlil.
Pada rapat bersama dengan Komisi XII DPR, Bahlil juga telah menetapkan ICP pada 2026 mencapai US$ 70 per barel. Hal ini didasarkan usai mengamati perkembangan harga minyak dunia dengan melihat berbagai informasi, baik dari Amerika Serikat, Uni Emirat Arab maupun negara-negara lain yang menghasil minyak. Lalu lifting minyak dan gas dicanangkan pada 2026 mencapai 1.594 ribu BOEPD.
“Ini gabungan, terdiri dari lifting minyak bumi, kita canangkan kurang lebih sekitar 610 ribu barel karena di 2025 kita canangkan 605 ribu barel, insya Allah tercapai, sekalipun memang sekarang ada gangguan di beberapa pipa, kemudian ada kebakaran di Sumatera, tapi kita lagi melakukan percepatan. Kemudian, lifting gas bumi itu sekitar 984 ribu BOPD,” imbuh Bahlil.
Kemudian cost recovery pada 2026 sebesar USS 8,5 miliar. Untuk volume BBM bersubsidi pada 2026 direncanakan mencapai 19,162 juta kiloliter.
“Oleh karena itu, volume BBM dan bersubsidi sebesar 19,162 juta kilo liter, terdiri dari minyak tanah 526 ribu kiloliter, minyak solar sebesar 18.636 juta kiloliter,” jelas dia.
Tonton juga video “Kopdes Merah Putih Dibentuk Agar Subsidi Tepat Sasaran” di sini: