Pemerintah telah memutuskan menaikkan jumlah cadangan beras dan cadangan jagung. Stok beras akan naik menjadi 4 juta ton, dari sebelumnya 3 juta ton.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Kemudian untuk stok jagung dinaikkan menjadi 1 juta ton dari tahun ini sebanyak 300.000 ton. Hal ini Zulhas usai melakukan rapat Cadangan Pangan Pemerintahan (CPP) di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat.
“Tadi kami putuskan, cadangan beras pemerintah kita dari 3 juta (ton) kita naikkan jadi 4 juta (ton). Agar lebih mudah, ya nanti untuk SPHP, untuk bantuan pangan, dan lain sebagainya. Jagung, karena perlu juga itu, kalau telur perlu banyak, ayam perlu banyak, perlu pakan banyak. Kemarin kita cadangkan 300.000 ton ya. Nah ini kita naikkan jadi 1 juta (ton),” ujar Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2025).
Peningkatan stok beras pemerintah ini dilakukan seiring dengan tingginya kebutuhan untuk pangan masyarakat di tahun depan dengan adanya Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kebutuhan beras secara umum 4,8 juta ton/bulan, namun jumlah tersebut belum termasuk beras untuk MBG.
Kemudian untuk kebutuhan daging, pemerintah akan mempermudah importasi sapi hidup. Hal ini dilakukan agar pengembangan peternakan dan stok di dalam negeri mendapat kepastian.
“Nah ini sudah jadi pertanyaan soal daging. Daging itu ada pilihan, dua pilihan. Kalau kita mau pemberdayaan, maka kita bebaskan impor sapinya. Sapi, agar punya nilai tambah. Jadi kalau sapi hidup, dipiara, ada penggemukan, menanam rumput ada yang beli, itu udah punya nilai tambah. Itu kita bebas, permudah,” jelasnya.






