Sri Mulyani Patok Kurs Dolar AS Rp 16.900 di 2026

Posted on

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mematok kurs dolar Amerika Serikat (AS) dalam rentang Rp 16.500 sampai Rp 16.900 di Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026.

“Asumsi makro yang kita sampaikan pada KEM-PPKF masih dalam range. Nilai tukar ada di Rp 16.500 sampai Rp 16.900,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (23/5/2025).

Sri Mulyani menyebut alasannya mematok kurs dolar AS hingga Rp 16.900 dikarenakan melihat dinamika atau tren dalam jangka panjang, bukan dalam hari-hari atau minggu ini yang diketahui dolar AS cenderung melemah.

“Kita selalu akan masih di dalam range, tapi pada saat yang sama mencoba mendekatkan pada akurasi. Tentu dalam situasi yang saya sampaikan berkali-kali, diulang-ulang, kadang-kadang kondisi geopolitiknya bergerak, tidak pakai sen,” ucap Sri Mulyani.

Dalam dokumen KEM-PPKF 2026, diperkirakan bahwa pada 2026 kondisi nilai tukar akan lebih stabil dan cenderung menguat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Salah satu faktor utama yang
mendukung perbaikan nilai tukar adalah potensi penurunan Fed Fund Rate (FFR) dan kebijakan moneter global yang lebih longgar.

Hal ini memberikan ruang bagi kebijakan moneter dalam negeri untuk lebih akomodatif. Selain itu, inflasi domestik yang diperkirakan tetap terkendali, turut memperkuat stabilitas ekonomi.

Di sisi lain, arus modal asing juga diproyeksikan meningkat karena didorong upaya perbaikan sektor riil, pengembangan dan pendalaman sektor keuangan domestik, pengembangan sumber pertumbuhan ekspor baru, serta meningkatnya kepercayaan investor terhadap kebijakan fiskal dan ekonomi Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *