Perusahaan penjelajah antariksa milik Elon Musk, SpaceX, berencana melakukan penawaran umum perdana (IPO) alias mulai melantai di bursa saham Amerika Serikat (AS) pada 2026 mendatang.
Melansir CNBC, Minggu (14/12/2025), penjual saham perdana ini dimaksudkan untuk mengumpulkan dana yang nantinya akan digunakan dalam proyek-proyek ambisius perusahaan pembuat roket dan satelit tersebut. Mulai dari meningkatkan frekuensi peluncuran roket Starship, pembangunan pusat data artificial intelligence (AI) di luar angkasa, hingga rencana SpaceX untuk bisa mendirikan pangkalan di bulan.
Dalam memo kepada pemegang saham, Chief Financial Officer (CFO) SpaceX Bret Johnsen menjelaskan saat ini perusahaan sedang melanjutkan penjualan saham internal dengan valuasi sekitar US$ 800 miliar atau setara Rp 13.316 triliun (kurs Rp 16.646/dolar AS).
Dengan valuasi penjualan saham internal sebesar ini, SpaceX berpotensi menjadi salah satu IPO terbesar di dunia. Belum lagi dengan pesatnya ekspansi bisnis internet satelit Starlink, rencana layanan langsung ke ponsel hingga kemajuan dalam program roket Starship untuk misi ke bulan dan Mars diperkirakan dapat ikut menarik minat investor.
“SpaceX telah menyetujui kesepakatan di mana investor baru dan yang sudah ada serta perusahaan akan membeli saham hingga US$ 2,56 miliar dari pemegang saham yang memenuhi syarat dengan harga US$ 421 per saham,” kata Johnsen dalam memo yang dikirimkan pada Jumat (13/12) kemarin.
“Kami sedang mempersiapkan perusahaan untuk kemungkinan IPO pada tahun 2026. Apakah itu benar-benar akan terjadi, kapan terjadi, dan berapa valuasinya masih sangat tidak pasti, tetapi pemikirannya adalah jika kami mengeksekusi dengan cemerlang dan pasar bekerja sama, penawaran umum dapat mengumpulkan sejumlah besar modal,” jelasnya lagi.
Meski begitu, SpaceX belum menanggapi permintaan komentar. Meski dalam sebuah unggahan di platform media sosial X awal pekan ini, Musk telah mengisyaratkan jika IPO tersebut benar akan terjadi.
Jika Elon Musk benar-benar melanjutkan rencana IPO, langkah ini akan menjadi proyek besar berikutnya baginya. Selain itu, sejauh ini para investor juga menyambut baik rencana tersebut yang diperkirakan dapat menjadikan perusahaan itu bernilai lebih dari US$ 1 triliun atau Rp 16.646 triliun.






