Simak! Cara Membedakan Beras Oplosan dengan Premium Murni

Posted on

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membagikan cara untuk mengetahui beras premium dioplos. Menurutnya, masyarakat bisa melihat patahan pada berasnya.

Amran menjelaskan biasanya kalau kualitas premium lebih banyak beras utuh dibandingkan beras pecahnya. Jika dalam aturan, beras utuh dicampur dengan beras pecah pada premium sebesar 15%.

“Jadi brokennya, kedua itu kelihatan utuh, dia sangat kecil kadar airnya 14%, brokennya sangat kecil,” ujar Amran ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025).

Senada, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menerangkan, untuk membedakan beras yang medium dan premium secara fisik dari banyak beras patahnya, jika beras patahnya lebih banyak, hampir dipastikan berkualitas medium.

Jadi, jika beras yang bertuliskan premium tetapi secara fisiknya banyak beras patahnya, artinya berkualitas medium atau dicampur lebih banyak medium.

“Cara lihat fisiknya. Jadi cara lihatnya gini, kalau banyak patahannya itu visual ya. Banyak beras patahnya itu, hampir jadi itu medium, 25% patah, broke rice. Kalau itu banyak beras utuhnya, itu premium. Kalau mau detailnya ya pakai lab,” terangnya.

Kemudian, jika dari harganya juga bisa dibedakan. Jika harganya antara Rp 14.000-Rp 16.000/kg, biasanya beras premium. Sementara harganya Rp 12.000/kg, biasanya beras berkualitas medium.

“Kalau main ke toko beras, lihat nih. Kalau harganya itu deket-deket Rp 14.000, Rp 15.000, Rp 16.000, itu biasanya premium. Kalau angkanya deket-deket Rp 12.000. Kalau dia suka pakai angka 50% (penjualan) jadi dibagi dua, berarti Rp 6.000, nah itu medium,” terang Arief.

Kemudian, sebenarnya pemerintah telah mengatur ketentuan kualitas beras premium dan medium. Ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Badan Pangan Nasional RI Nomor 2 Tahun 2023 tentang Persyaratan Mutu dan Label Beras.

Untuk beras premium, derajat sosoh minimal 95%, kadar airnya maksimal 14%, butir menirnya maksimal 0,5%, butir patahnya maksimal 15%, total butir beras lainnya maksimal 1%, dan butir gabah 0%.

Kemudian, beras berkualitas medium, derajat sosoh minimal 95%, kadar airnya maksimal 14%, butir menirnya maksimal 2%, butir patahnya maksimal 25%, dan total butir beras lainnya maksimal 4%, butir gabah 1%.

Beras kualitas submedium, derajat sosoh minimal 95%, kadar airnya maksimal 14%, butir menirnya maksimal 4%, butir patahnya maksimal 40%, dan total butir beras lainnya maksimal 5%, butir gabah 2%, dan benda lainnya 0,05%.

Beras medium pecah, derajat sosoh minimal 95%, kadar airnya maksimal 14%, butir menirnya maksimal 5%, butir patahnya maksimal di atas 40%, dan total butir beras lainnya maksimal 5%, butir gabah 3%, dan benda lainnya 0,05%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *