Setelah 10 Bulan Menjabat, AHY Kumpulkan Menteri Bahas Kereta Cepat-Truk ODOL

Posted on

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengumpulkan sejumlah kementerian untuk membahas evaluasi 10 bulan jalannya pemerintahan. Perkembangan sejumlah program akan dibahas mulai dari Kereta Cepat Surabaya hingga pembatasan kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) alias truk obesitas.

Dalam agenda tersebut hadir sejumlah menteri mulai dari Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, hingga Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara. Di jajaran wakil menteri hadir Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, hingga Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah. Lalu hadir pula Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Wida Nurfaida.

AHY mengatakan, selama 10 bulan menjabat pemerintah telah berupaya mencari solusi dari permasalahan yang terjadi di lingkup pembangunan infrastruktur dan kewilayahan. Beberapa program pun mendapat sorotannya.

“Tentu di sana-sini ada tantangan, ada permasalahan yang sama-sama kita berusaha untuk mencari solusinya sekarang sudah Agustus 2025 ini juga dalam semangat kita menyongsong 17 Agustus usia ke-80 tahun kita ingin Indonesia semakin maju dan ini menjadi milestone penting,” kata AHY, saat membuka Rakor Evaluasi Progres dan Capaian Isu Strategis Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Tahun 2025 di Kantor Kemenko IPK, Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Di bidang transportasi sendiri, ada permasalahan truk ODOL yang telah menjadi PR pemerintah selama bertahun-tahun. AHY menyinggung tentang maraknya kasus kecelakaan yang melibatkan ODOL. Selain itu, puluhan triliun anggaran juga harus dikucurkan demi memperbaiki jalan-jalan rusak yang terdampak kendaraan obesitas ini.

“Kita menghitung juga apakah benar jika ditertibkan akan ada dampak yang buruk pada ekonomi. Kita hitung dan ternyata ada hasil yang baik, nanti bisa dijelaskan Pak Menhub, tentunya juga kita harapkan bisa memperkuat dengan data-data. Yang jelas kami sudah mendapatkan sejumlah data bahwa ternyata tidak terlalu berpengaruh secara signifikan,” ujar AHY.

Selain kendaraan ODOL, AHY juga menyinggung keberlanjutan perpanjangan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga ke Surabaya. Menurutnya, langkah ini menjadi salah satu game changer untuk mobilitas manusia dan barang, termasuk jasa, yang jauh lebih cepat terhubung melalui sebuah ekosistem.

“Kita juga cukup panjang lebar berkomunikasi terkait hasil investigasi dan perkembangan dari kecelakaan transportasi. Kita tidak berharap ini berulang, tetapi kita harus tegas juga untuk mengetahui mana yang perlu diperbaiki. Apakah itu karena permasalahan teknis atau kelalaian, atau human error kalau itu masalah maskapai atau masalah armada, maka mana yang harus kita perkuat jumlahnya kah usianya kah, dan lain sebagainya,” katanya.

AHY juga menyebut program Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall sebagai salah satu topik pembahasan pada hari ini. Program ini menurutnya penting untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Pantai Utara (pantura) Jawa.

“Diperkirakan ini akan memakan anggaran tidak sedikit, tetapi kita fokus di Jakarta dan juga Semarang-Demak, baru beberapa lagi yang lain kita integrasikan pendekatan, bukan hanya onshore tanggul-tanggul yang di pantai, tapi juga tanggul laut offshore, termasuk juga integrasi dengan nature-based solution, mangrove-mangrove yang bisa dijadikan sebagai proteksi pantai utara tersebut,” ujar dia.

Dari sisi pembangunan infrastruktur konektivitas, AHY menyinggung tentang keberadaan Inpres tentang perbaikan jalan daerah. Ia juga mendapat arahan khusus dari Presiden Prabowo Subianto untuk segera menyempurnakan roadmap tentang sumber daya air di Jawa.

“Kemarin ada tugas khusus lagi kepada kami di sidang Kabinet Paripurna, Bapak Presiden menyampaikan agar kita segera membangun dan menyempurnakan road map tentang sumber daya air, tentang air di Jawa dan integrasinya, dengan konsep pemerintah daerah, termasuk aglomerasi sejumlah kawasan, misalnya Jabodetabek, Punjur dan tempat-tempat lainnya,” kata dia.

Simak Video ‘AHY Dukung Program Zero ODOL, Singgung Laka Lantas-Jalan Rusak’:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *