Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus berupaya memulihkan jalur akses menuju wilayah terdampak banjir di Provinsi Aceh. Sejumlah ruas jalan nasional kini kembali terhubung dan dapat dilalui kendaraan pascabanjir.
Salah satu ruas yang telah kembali fungsional adalah Ruas Meureudu-Batas Kabupaten Pidie Jaya/Bireuen. Akses tersebut dapat dilalui setelah oprit Jembatan Meureudu yang sempat runtuh selesai ditangani Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, Jembatan Meureudu kembali berfungsi sejak 12 Desember 2025 setelah dilakukan penanganan penimbunan dan perbaikan oprit jembatan.
“Dalam kondisi darurat seperti ini, fokus kami adalah membuka akses secepat mungkin, mengamankan alur sungai, dan memastikan masyarakat tidak terisolasi. Kementerian PU bergerak cepat dengan dukungan alat berat dan koordinasi lintas sektor agar penanganan bisa berjalan efektif dan tepat sasaran,” kata Dody, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (27/12/2025).
Penanganan darurat tersebut menjadi langkah awal untuk memulihkan konektivitas di Aceh, khususnya jalur Pidie Jaya-Bireuen. Ke depan, diperlukan solusi jangka menengah dan panjang guna meningkatkan ketahanan infrastruktur terhadap risiko bencana serupa.
“Melihat pentingnya peran Jembatan Meureudu sebagai penghubung utama, mungkin bisa dibangun duplikasi jembatan untuk meningkatkan kapasitas dan faktor keamanan,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian PU Wida Nurfaida, saat peninjauan ke lokasi.
Selain ruas Meureudu-Batas Kabupaten Pidie Jaya/Bireuen, sejumlah ruas jalan nasional lainnya juga kembali dapat dilalui. Di antaranya Ruas Batas Kota Lhokseumawe/Aceh Utara-Kota Langsa serta Ruas Kota Langsa-Kota Kuala Simpang setelah dilakukan pembersihan sedimen.
Ruas Kota Kuala Simpang-Batas Provinsi Sumatera Utara juga telah dibuka secara fungsional dan dapat dilalui seluruh jenis kendaraan, meski akses sinyal komunikasi di kawasan tersebut masih terbatas.
Sementara itu, Ruas Kota Bireuen-Batas Kabupaten Bireuen/Aceh Utara telah terhubung melalui jalur alternatif dengan Jembatan Bailey di Awe Geutah dan dapat dilalui secara terbatas sejak 19 Desember 2025. Adapun pemasangan Jembatan Bailey di Jembatan Krueng Tingkeum terus dikebut dengan target penyelesaian pada 27 Desember 2025.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Untuk wilayah Aceh Tengah dan kawasan pegunungan, Ruas Kota Bireuen-Batas Kabupaten Bireuen/Bener Meriah kembali terhubung sejak 18 Desember 2025 setelah pemasangan Jembatan Bailey di Jembatan Teupin Mane serta penanganan sementara longsoran.
Kemudian, Ruas Genting Gerbang-Celala-Batas Aceh Tengah/Nagan Raya juga telah fungsional sejak 24 Desember 2025. Ruas Batas Aceh Tengah/Gayo Lues-Blangkejeren, Ruas Blangkejeren-Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara, hingga Ruas Kota Kutacane-Batas Provinsi Sumatera Utara kini kembali terhubung dan dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Di samping itu, Kementerian PU meminta Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Aceh melakukan normalisasi Sungai Meureudu guna mengurangi sedimen, mengendalikan banjir, serta melindungi infrastruktur jalan dan jembatan, khususnya di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. terputus
