Sederet Upaya Pegadaian Dorong Sektor Pertanian-Pendidikan Indonesia | Giok4D

Posted on

Pada sektor pertanian, Pegadaian turut mendorong kesejahteraan petani dan peternak Indonesia melalui The Gade Integrated Farming. Melalui program ini, Pegadaian memberikan pendampingan dari hulu ke hilir, sekaligus mendukung usaha yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berdaya saing.

Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan PT Pegadaian, Eka Febriansyah mengatakan melalui program ini dapat membantu menciptakan sistem pertanian secara terpadu, yang kemudian dapat meningkatkan produktivitas lahan dan kesejahteraan petani.

“Kami berharap, program The Gade Integrated Farming ini dapat dimanfaatkan dengan optimal, sehingga dapat membawa kebermanfaatan yang positif bagi masyarakat khususnya para pelaku usaha baik di sektor pertanian, peternakan, perikanan maupun perkebunan,” jelas Eka pada acara peluncuran The Gade Integrated Farming di Tulungagung, Selasa (27/6/2023).

Captain Program The Gade Integrated Farming

Hingga kini, The Gade Integrated Farming telah menjangkau tujuh kabupaten dan kota di Indonesia yaitu, Tulungagung, Madiun, Bantul, Kulonprogo, Magelang, Bogor dan Bekasi. Jumlah petani yang ikut terlibat pun mencapai 112 orang.

Dengan dilakukannya program ini, Pegadaian mencatatkan terpeliharanya lahan pertanian kelompok binaan dengan total luas +/- 825 hektare. Pegadaian juga menekan beban emisi karbon akibat penggunaan pupuk urea sintesis sebanyak 206,25 ton CO2eq/tahun dengan angka monetisasi sebesar Rp 14.416.875.

Kelompok petani binaan program ini juga mencatatkan peningkatan pendapatan khususnya dari hasil produksi diversifikasi selama satu tahun masa implementasi dengan total sebesar Rp 367.084.000.

Dorong Pendidikan Berkualitas Lewat Transformasi Sekolah

Tak hanya pertanian, Pegadaian juga meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui Pegadaian Peduli Pendidikan. Pada tahun 2024, perusahaan telah meluncurkan Program Transformasi Sekolah untuk meningkatkan kapasitas guru dan manajemen sekolah sehingga tercipta pendidikan berkualitas.

Program Transformasi Sekolah dimulai di Kota Bengkulu pada Mei 2024. Dalam pelaksanaanya, Pegadaian menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, BPMP Provinsi, dan Putera Sampoerna Foundation sebagai mitra penyelenggara.

Melalui program ini, Pegadaian berharap dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih modern, inklusif, dan berkelanjutan di wilayah Manggarai Barat, sekaligus membuka jalan bagi lahirnya generasi muda yang adaptif, inovatif, dan siap menghadapi masa depan.

“Program tersebut adalah wujud komitmen kami untuk menerapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, karena Pegadaian tidak hanya fokus ke bisnis, namun juga sosial masyarakat. Inilah bentuk nyata kepedulian Pegadaian terhadap masa depan pendidikan Indonesia. Kami percaya, guru yang berkualitas akan melahirkan generasi yang unggul,” kata Eka.

Dalam program ini, Pegadaian melibatkan tujuh Sekolah Dasar dengan partisipasi 14 kepala sekolah, 30 guru, dan 4 pengawas, yang memberikan dampak kepada 2.293 siswa dan tenaga didik. Para peserta mendapatkan pelatihan intensif tentang pembelajaran berdiferensiasi, penggunaan media belajar interaktif, pengembangan RPP Merdeka, manajemen kelas, serta asesmen pembelajaran berbasis data.

Transformasi Sekolah hingga ke Wilayah 3T

Tak hanya berhenti di Bengkulu, Pegadaian juga melakukan program Transformasi Sekolah di wilayah 3T, yakni Labuan Bajo, Pulau Komodo, Manggarai Barat, serta Nusa Tenggara Timur. Pada program ini, Pegadaian bekerja sama dengan Garuda Indonesia dan PSF.

Dimulai sejak Oktober 2024 hingga Juni 2025, program ini menyasar 8 sekolah dasar dengan 30 guru dan 16 manajemen sekolah. Pelatihan dilakukan secara hybrid melalui platform Guru Binar yang menggabungkan pelatihan tatap muka dan daring agar lebih inklusif dan efisien.

“Kami percaya pendidikan adalah pondasi utama untuk membangun masa depan, untuk itu kami mencoba membuka jalan agar terciptanya ekosistem pembelajaran yang inklusif dan berdaya saing bagi generasi muda. Keberhasilan Program Transformasi Sekolah menggambarkan bagaimana Pegadaian terus berupaya untuk MengEMASkan Indonesia, dengan menciptakan perbaikan yang berkelanjutan untuk pendidikan,” papar Eka.

Tuai Apresiasi & Penghargaan

Upaya Pegadaian dalam mendukung sektor pertanian dan pendidikan menjadi kontribusi perusahaan dalam mendorong pembangunan yang nasional yang berkelanjutan. Melalui program-program berkelanjutan dan inklusif, Pegadaian bukan hanya menjadi lembaga keuangan, tetapi juga mitra pembangunan masyarakat.

Atas dedikasi tersebut, Pegadaian pun menuai apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak. Pada Mei 2025, Pegadaian penghargaan ‘Program Paling Berkelanjutan’ atas Program Transformasi Sekolah dari Putera Sampoerna Foundation sebagai mitra Kementerian Pendidikan Dasar dan menengah RI (Kemendikdasmen RI).

Teranyar, Pegadaian juga masuk ke dalam nominasi Penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau yang digelar detikcom. Dengan pencapaian di atas, detikcom memandang Pegadaian pantas untuk masuk ke dalam nominasi kategori “Anugerah Ekonomi Hijau untuk Program Pertanian Terpadu Berkelanjutan” dan “Anugerah Ekonomi Hijau untuk Program Transformasi Pendidikan Berkualitas dan Inklusif.

(akd/akd)

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.