Sahamnya Diborong Grup Djarum & Astra, Bos Hermina Buka Suara

Posted on

Dua konglomerasi besar tercatat menambah kepemilikan sahamnya di emiten pengelola rumah sakit Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk. Kedua perusahaan konglomerasi tersebut yakni, PT Astra Healthcare Indonesia milik Grup Astra dan PT Dwimuria Investama Andalan milik Grup Djarum.

Terkait hal tersebut, Wakil Direktur Utama Medikaloka Hermina, Yulisar Khiat, menjelaskan kepemilikan perusahaan konglomerasi ini berdampak positif bagi kualitas layanan perseroan. Menurutnya, kepemilikan ini membuka ruang kolaborasi pelayanan kesehatan.

“Kolaborasi yang akan kami tingkatkan tentunya akan saling bersinergi, saling mendukung agar pelayanan kesehatan yang bisa diberikan oleh Hermina Hospital Group kepada partner-partner strategi kami akan kami prioritaskan dan kami bantu lebih berkualitas dan lebih efisien tentunya,” ungkap Yulisar dalam acara Public Expose Live secara virtual, Rabu (10/9/2025).

Perseroan bersyukur banyak pihak memperkuat kepemilikannya di saham Hermina. Bahkan, terang Yulisar, perseroan juga mengajak para dokter yang berpraktik di rumah sakit Hermina untuk ikut menjadi pemegang saham.

“Kalau kita melihat historis dari sejarah PT Medikaloka Hermina dengan para founder yang tidak memiliki majority (saham), artinya kebersamaan kami ini sudah tertata 40 tahun lebih. Dengan masuknya PT Dewimuria Investama, kemudian juga Astra Group, tentunya kami akan bekerjasama sebagai partner strategi bisnis,” tutupnya.

Untuk diketahui, entitas Grup Djarum membeli sebanyak 559,18 juta saham Medikaloka Hermina. Adapun pembelian saham ini dilakukan pada 25 Juni 2025. Dwimuria Investama Andalan membeli saham HEAL dengan harga Rp 1.875 per lembar. Jika dikalkulasi, entitas usaha Grup Djarum ini menggelontorkan dana sebesar Rp 1,04 triliun.

Kemudian pada 25-31 Juli lalu, Grup Astra juga menambah kepemilikan sahamnya di Medikaloka Hermina. Astra Healthcare Indonesia membeli sebanyak 313,27 juta saham senilai total Rp 492,56 miliar.