PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat penguatan dalam menghimpun dana murah (CASA) pada kuartal III 2025. Selain itu, BNI juga berhasil mendorong digital transaction banking terutama melalui wondr by BNI.
Atas capaian tersebut, detikcom memberikan penghargaan detikcom award kepada BNI sebagai Bank BUMN dengan pertumbuhan simpanan tertinggi. Penghargaan tersebut disampaikan dalam detikcom Awards 2025 yang digelar di The Westin Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Dalam catatan detikcom, pada kuartal III 2025, BNI menghimpun dana murah sebesar Rp 613,4 triliun atau meningkat hingga 13,3%. Peningkatan CASA ini turut berkontribusi pada peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI yang mencapai Rp 934,33 triliun, tumbuh 21,4% secara tahunan. Pertumbuhan DPK ini merupakan level tertinggi sepanjang masa dan merupakan yang tertinggi di antara bank pelat merah.
Sementara, strategi digital transaction banking yang agresif berhasil mendorong pertumbuhan fee-based income sebesar 11% secara tahunan dan berkontribusi sebesar 30% dari total fee-based income BNI hingga akhir kuartal III 2025.
Pertumbuhan tersebut banyak didorong oleh akselerasi kanal digital khususnya aplikasi wondr by BNI yang mencatat lonjakan pengguna dari 2,8 juta pada September 2024 menjadi 10,5 juta pengguna per September 2025. Nilai transaksi wondr by BNI mencapai Rp 783 triliun, dengan 866 juta transaksi tercatat sepanjang periode yang sama.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Selain itu, kanal BNIdirect untuk segmen korporasi mencatat nilai transaksi Rp 8.080 triliun, tumbuh 26,7% secara tahunan dan volume transaksi naik 14,8% menjadi 1.061 juta. Pertumbuhan ini turut memperkuat pendapatan berbasis komisi (fee income) yang berkelanjutan.
Sebagai tambahan, pertumbuhan DPK yang tinggi juga didorong oleh kebijakan pemerintah yang menempatkan dana di Bank Himbara senilai Rp 200 triliun. Kebijakan itu diambil untuk memperkuat likuiditas perbankan nasional guna mengakselerasi penyaluran kredit dan mendorong pertumbuhan ekonomi. BNI menjadi salah bank penerima dana terbesar dengan porsi Rp 55 triliun. sabet






