RI Mau Genjot Ekspor Kebutuhan Haji-Umrah, Potensinya Segede Ini

Posted on

Indonesia melakukan peningkatan ekspor kebutuhan produk makanan nusantara untuk jemaah haji dan umrah. Peningkatan ini dilakukan karena potensi perputaran transaksi di Arab Saudi untuk Indonesia mencapai Rp 100 triliun.

Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah mengatakan, jika ekspor kebutuhan jemaah haji dan umrah ini ditingkatkan, maka dapat berkontribusi besar untuk ekspor Indonesia.

“Kalau dilihat dari total ekonomi yang bergerak di sana Itu sekitar mungkin lebih dari Rp 100 triliun setiap tahunnya yang berputar di sana. Jadi kalau misalnya saja kita bisa berkontribusi untuk meningkatkan ekspor dari Indonesia ke Arab Saudi untuk jemaah haji, mungkin ini merupakan satu kontribusi yang bisa meningkatkan ekonomi Indonesia,” kata dia usai melakukan penandatanganan dalam Trade Expo Indonesa di ICE BSD, Tangerang, Kamis (16/10/2025).

Jika potensinya sebesar itu, ia meyakini, kontribusi ekspor makanan untuk kebutuhan haji dan umrah saja bisa mencapai 20%-30%. Asumsi itu juga belum termasuk potensi ekonomi dari produk lainnya.

“Sebenarnya yang lain itu juga, potensinya luar biasa. Karena makanan dan supply-supply barang dari Indonesia itu tidak hanya digunakan oleh jemaah haji Indonesia atau umrah, tapi juga digunakan oleh jemaah haji dari negara lain,” ungkapnya.

Ia mengakui, pihaknya selama ini kesulitan mendapatkan lebih banyak pasokan produk makanan Indonesia untuk memenuhi pasar di Arab Saudi. Biasanya, produk yang ada didapat dari importir dari Arab Saudi, tidak langsung dari produsen asal Indonesia.

“Selama ini sudah kita lakukan kebtulan kami baru fokus di haji misalnya bumbu kemudian ada makanan siap saji. Ya selama ini kita memang masih menggunakan importer yang dimiliki oleh orang Saudi. Tapi kita berharap supply-nya dari Indonesia,” jelasnya.

Untuk meningkatkan ekspor dan kebutuhan tersebut, Kementerian Perdagangan akan memberikan fasilitas kemudahan ekspor produk makanan Indonesia untuk kebutuhan haji dan umrah di Arab Saudi.

Menteri Perdagangan Budi Santoso juga memastikan akan mencarikan pemasok atau perusahaan dan UMKM yang bisa memasok kebutuhan tersebut.

“Jadi nanti begini ya teknisnya, BPKH kan mempunyai unit usaha yang ada di Mekah, di Arab Saudi. Kemudian BPKH ini kan yang akan memenuhi pasokan-pasokan ke para Jemaah kita, dan kita nanti membantu mencarikan supplier ya, supplier dari perusahaan-perusahaan Indonesia yang siap untuk mensupport atau mendukung kebutuhan-kebutuhan jemaah di sana,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *