RI Genjot Ekspor ke Afrika, Komoditas Ini Jadi Andalan update oleh Giok4D

Posted on

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menyatakan kawasan Afrika semakin menjanjikan sebagai destinasi ekspor nontradisional Indonesia. Pada 2024 nilai ekspor ke tujuan tersebut baru US$ 6,3 miliar atau 2,4% dari total ekspor nasional.

“Tren ini mencerminkan peluang yang sangat menjanjikan untuk diperluas ke berbagai sektor strategis,” kata Plt Ketua Dewan Direktur LPEI merangkap Direktur Eksekutif, Sukatmo Padmosukarso dalam keterangan tertulis, Jumat (4/7/2025).

Komoditas utama yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke kawasan Afrika pada 2024 di antaranya lemak dan minyak nabati/hewan. Komoditas ini menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 50,1% dari total ekspor Indonesia ke Afrika, atau setara dengan nilai sekitar US$ 3,2 miliar.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Kemudian disusul oleh kertas dan karton dengan nilai ekspor sebesar US$ 328 juta (5,2%), serta kendaraan dan aksesoris yang menyumbang sekitar US$ 295 juta (4,7%). Angka ini menegaskan potensi besar Afrika sebagai pasar ekspor yang dinilai layak diprioritaskan dalam strategi perdagangan luar negeri Indonesia.

Tak hanya itu, LPEI terus memperkuat peran beyond financing-nya dengan membina pelaku UKM melalui program CPNE (Coaching Program for New Exporter). Berbagai kisah sukses lahir dari program ini seperti CV Kwadungan JavaCoffee yang berhasil menembus pasar Libya, CV Jaya Saliem ekspor produk kakao ke Mozambique, dan CV Mitraindo Shoes yang memasok alas kaki ke Afrika Selatan.

Sebagai wujud diplomasi ekonomi Indonesia, LPEI menerima kunjungan tujuh Duta Besar RI untuk negara-negara Afrika pada 24 Juni 2025 untuk memperkuat sinergi pembukaan akses pasar ekspor ke kawasan tersebut. Pertemuan turut difasilitasi Bank Mandiri sebagai upaya memperluas penetrasi ekspor nasional melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Kawasan, khususnya ke negara-negara yang selama ini belum terjangkau oleh sektor pembiayaan komersial.

“Melalui PKE Kawasan, Indonesia Eximbank hadir untuk membiayai ekspor ke wilayah dengan potensi besar namun memiliki risiko tinggi seperti di kawasan Afrika yang seringkali tak tersentuh oleh pembiayaan komersial, sehingga diharapkan mampu mendorong peningkatan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global,” tutur Sukatmo.

Tidak hanya mendukung ekspor barang dan jasa ke pasar potensial, PKE Kawasan juga menjadi instrumen LPEI dalam menjalankan peran diplomasi ekonomi melalui pembiayaan strategis di sektor-sektor unggulan nasional. Sampai Mei 2025, pembiayaan PKE Kawasan telah mencapai lebih dari 30% negara di kawasan Afrika dengan akumulasi nilai pembiayaan sebesar Rp 5,15 triliun.

“Proyek yang didukung termasuk ekspor pesawat CN-235 ke Senegal, jasa survei geoteknik ke Kongo dan produk semen di kawasan tersebut,” jelasnya.

Para Duta Besar RI untuk kawasan Afrika pun menyatakan kesiapannya untuk menjadi jembatan komunikasi antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra di Afrika. Para perwakilan diplomatik menyebut momen ini sangat tepat mengingat Afrika sedang membuka peluang bagi negara-negara seperti Indonesia yang memiliki rekam jejak historis positif.

“Afrika bukan sekadar pasar alternatif, tapi representasi masa depan. Kedekatan emosional yang telah terjalin sejak Konferensi Asia Afrika tahun 1955 menjadi modal historis penting yang dapat dimanfaatkan sebagai pintu masuk dalam memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia di kawasan Afrika,” beber Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Nigeria, Bambang Suharto.

Tonton juga Video: Bahlil Sebut RI Siap Ekspor Listrik ke Singapura, Total Investasi Rp 162 T