RI Butuh Rp 2.967 T buat Tambah Pasokan Listrik hingga 2034, Ini Rinciannya

Posted on

PT PLN (Persero) melaporkan Indonesia membutuhkan investasi US$ 188 miliar atau setara Rp 2.967 triliun untuk menggenjot produksi listrik hingga 2034. Hal ini tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2025-2034.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, nilai ini terdiri dari investasi proyek US$ 171 miliar atau setara Rp 2.699 triliun dan maintenance PLN CAPEX dan Interest During Construction (IDC) sebesar US$ 17 miliar atau setara Rp 268 triliun.

“Ini adalah kebutuhan investasinya hampir sekitar Rp 3.000 triliun. PLN tidak mungkin menjalankan tugas sini dalam suasana kesendirian,” kata Darmawan dalam acara Diseminasi RUKN dan RUPTL PLN 2025-2034 di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta Selatan, Senin (2/6/2025).

Rincian Proyek yang Akan Dijalankan 2025-2034:

Sementara itu, khusus untuk pembangkit dengan peluang investasi sebesar Rp 2.133,7, sebanyak 73% dialokasikan untuk partisipasi swasta atau Independent Power Producer (IPP).

Sektor swasta mendapat alokasi Rp 1.566,1 triliun untuk investasi pada pembangkit 49,1 GW. Sementara investasi PLN dari Rp 2.000 triliun lebih khusus untuk pembangkit sebesar Rp 567,67 triliun untuk 20,4 GW. Dengan demikian, total akan ada penambahan 69,5 GW kapasitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *