Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sempat menyentil keberadaan ritel raksasa seperti Indomaret dan Alfamart membunuh UMKM. Menurut dia, keberadaan ritel tersebut terlalu mendominasi di desa-desa.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengakui bahwa sebelumnya isu ritel modern yang mematikan keberlangsungan toko kelontong atau UMKM sempat ada. Kemudian, di bawah Kemendag dibuat pola kemitraan untuk kedua segmen usaha tersebut.
“Dulu memang isu itu suka muncul. Makanya ketika isu itu muncul, pemerintah, Kemendag bikin pola kemitraan antara ritel modern dan dengan toko kelontong. Pola kemitraannya retail modern itu memasok produk-produk ke toko kelontong untuk dijual, tentu dengan harga lebih miring,” kata dia di Kemendag, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).
Kemitraan termasuk pembekalan manajemen usaha hingga keuangan, bahkan soal tata cara menata stok di toko. Dengan begitu, toko kelontong atau UMKM di daerah tetap hidup.
“Pola kemitraan sampai sekarang itu nggak hanya sekedar memasok barang. Tetapi bahkan manajemennya, cara displaynya, manajemen keuangannya,” jelasnya.
Sebelumnya, Cak Imin sempat menyoroti keberadaan retail-retail raksasa di desa. Ia menyebut retail raksasa seperti Indomaret dan Alfamart membunuh ekonomi rakyat dan UMKM.
Hal ini diungkapkan saat sambutan dalam acara ‘1 Tahun Pemberdayaan Masyarakat’, di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025).
“Kita tahu betul retail-retail raksasa yang masuk ke kampung-kampung kita, bahkan membunuh ekonomi rakyat dan membunuh para pelaku UMKM, terus terang raksasa ritel ini bernama Indomaret dan Alfamart yang betul betul membawa ancaman dan bahaya bagi tumbuhnya Usaha Kecil dan Menengah kita,” ujar dia. respons






