Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menanggapi isu terkait potensi penggabungan atau transaksi antara GoTo dan Grab yang sebelumnya beredar di media. GoTo mengatakan hingga saat ini belum ada keputusan atau kesepakatan terkait hal tersebut.
Direktur Legal dan Group Corporate Secretary GoTo, RA Koesoemohadiani mengatakan pihaknya berupaya untuk senantiasa mendukung arahan pemerintah.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Menanggapi spekulasi media terkait potensi transaksi antara GoTo dan Grab, GoTo menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada suatu keputusan ataupun kesepakatan terkait hal tersebut. GoTo berkomitmen untuk senantiasa mendukung arahan dan kebijakan Pemerintah,” ungkap Koesoemohadiani, dalam keterangan tertulis, Senin (10/11/2025).
Koesoemohadiani mengungkapkan sebagai perusahaan teknologi yang didirikan dan tumbuh di Indonesia, GoTo mendukung upaya berkelanjutan pemerintah untuk memperkuat ekosistem digital nasional. GoTo siap untuk mematuhi kebijakan serta regulasi pemerintah untuk membangun industri yang efisien, adil, dan berkelanjutan.
“Setiap langkah yang diambil oleh GoTo akan senantiasa patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan publik, dengan tetap memprioritaskan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham serta menjaga kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, serta seluruh pemangku kepentingan,” jelas Koesoemohadiani.
Koesoemohadiani menjelaskan fokus perusahaan saat ini tetap pada eksekusi untuk dapat menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dan seluruh ekosistem. Koesoemohadiani menyebut GoTo saat ini berada pada posisi terkuat dalam beberapa tahun terakhir, didukung oleh rencana strategis serta kemajuan menuju profitabilitas berkelanjutan, yang tercermin dari kinerja kuartal ketiga (Q3).
“Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini dan berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan mitra pengemudi, mitra UMKM, serta konsumen di seluruh Indonesia yang memungkinkan pencapaian ini,” ungkap Koesoemohadiani.
Sebelumnya, isu penggabungan antara dua perusahaan aplikator ride-hailing, yakni GoTo dan Grab sempat dicuatkan oleh Menteri Sekretaris Negara RI Prasetyo Hadi, pada Jumat (7/11). Prasetyo menyebut isu transaksi tersebut merupakan hasil pertemuan antara Grab dan GoTo bersama Presiden RI Prabowo Subianto. respons






