Resi Gudang Bisa Genjot Pendapatan Petani Kedelai & Kopi

Posted on

PT KBI berkolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Asosiasi Masyarakat Kedelai Lokal Nusantara (Asmakara) melakukan TJSL unggulan bidang pertanian dengan pembinaan pada sebanyak 73 petani kedelai dalam 3 kelompok tani moyang mengelola lahan seluas 10 ha. Bila sebelumnya kelompok tani kedelai ini menghasilkan sebanyak 9 ton kedelai saat ini melalui binaan dari KBI telah meningkat sebanyak 43 persen menjadi 21 ton.

“Kedelai ini merupakan program unggulan kami, dimana hasil panen kedelai kami masukan dalam resi gudang. Dengan demikian petani dapat merasakan manfaat peningkatan secara ekonomi dan berkelanjutan,” kata Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasional KBI Saidu Solihin dalam keterangannya, ditulis Minggu (21/12/2025).

Selain kedelai, PT KBI juga melakukan reforestasi area hutan dengan tanaman kopi. Hingga saat ini telah menanam 500 pohon kopi di kaki gunung Guntur, Garut, Jawa Barat seluas 2800 m2. Saat ini memasuki tahap ke dua dengan 600 bibit kopi. Aksi ini tidak hanya berfungsi sebagai pelestarian hutan, tetapi inisiatif ini juga meningkatkan budidaya menanam kopi, sekaligus meningkatkan perekonomian petani.

Karena komunitas kopi juga akan masuk ke dalam resi gudang yang akan meningkatkan perekonomian lokal, dan berkelanjutan, memberikan dampak baik pada masyarakat. Yayasan Tanah Air Semesta, sebuah organisasi yang berfokus pada reforestasi, agroforestri, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat merupakan kelompok yang mengelola area milik Perhutani.

Selain bidang pertanian PT KBI juga melakukan TJSL bidang pendidikan dengan bekerja sama dengan Universitas Jakarta dengan memberikan beasiswa.

Dia menjelaskan program yang dilakukan olah PT KBI berkaitan dengan resi gudang sebagai salah satu pilar bisnis KBI yang menyasar petani, nelayan dan peternak.

Resi gudang yang dijalankan KBI merupakan amanat dari UU No. 9 Tahun 2011 tentang Sistem Resi Gudang yang selaras dengan visi presiden Prabowo yang menginginkan Indonesia menjadi negara yang memiliki kedaulatan pangan. “Kita tidak lagi bicara ketahanan pangan tetapi sudah harus bicara kedaulatan pangan, artinya kita tidak tergantung lagi dengan impor,” jelasnya

Menurut dia resi gudang adalah cara perusahaan meningkatkan perekonomian petani, memutus rampai ijon yang selama ini merugikan petani. Dengan resi gudang petani bisa mendapat harga jual yang lebih tinggi.

Seperti kopi, dl sebelumnya petani hanya menerima Rp50 ribu per kg, dengan resi gudang petani bisa menerima dua kali lipat. Selain itu resi gudang itu kan merupakan surat berharga yang diterima di semua bank sebagai agunan pinjaman.

“Jadi petani bisa mendapat modal kerja untuk mempersiapkan produksi. Untuk kelompok petani kopi, melalui resi gudang, kita sudah melakukan kontrak ekspor melalui Dubai sebanyak 20 ton per bulan dengan harga yang kompetitif,” ujar dia.