Realisasi Belanja MBG Capai Rp 4,4 T, Bakal Ditambah Rp 100 T baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Kementerian keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi belanja untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah mencapai Rp 4,4 triliun per 12 Juni 2025. Angka ini naik dari realisasi pada akhir Mei lalu yang mencapai Rp 3,3 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, realisasi anggaran MBG bulan ini telah meningkat hingga Rp 1,1 triliun dibandingkan pada akhir bulan mei lalu. Kenaikan tersebut terjadi dalam kurun waktu setengah bulan.

“Makan Bergizi Gratis yang dari waktu ke waktu kami laporkan, per tanggal 12 Juni telah dibelanjakan, realisasi belanja Badan Gizi Nasional (BGN) adalah Rp 4,4 triliun,” kata Suahasil dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Juni 2025, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Suahasil mengatakan, para penerima manfaat tersebut saat ini dilayani oleh 1.716 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau yang sering disebut dengan dapur MBG. Sebanyak 4,89 orang telah menerima manfaatnya.

Sejak bulan Januari s.d Juni 2025 terjadi peningkatan penerima manfaat dari yang semula hanya mencapai 750 ribu orang pada Januari, hingga akhirnya kini tembus 4,89 juta orang. Meski begitu, angka ini masih cukup jauh dari target awal 17,9 juta orang.

Kemenkeu Siap Beri Tambahan Rp 100 T

Sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, target penerima manfaat MBG tahun 2025 diarahkan menuju 82,9 juta penerima dan dilayani oleh 32.000 SPPG. Kementerian Keuangan juga telah menyiapkan anggaran tambahan hingga Rp 100 triliun untuk mendukung kebutuhannya

“Nanti realisasinya akan kami sampaikan secara rutin dan tentu bergantung kepada kecepatan realisasi penerima manfaat oleh Badan Gizi Nasional,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut tidak menutup kemungkinan anggaran makan bergizi gratis (MBG) pada tahun 2026 bisa tembus hingga Rp 300 triliun. Angka ini naik hampir dua kali lipat dari anggaran tahun ini yang mencapai Rp 171 triliun.

Luhut mengatakan, program MBG merupakan program yang mendukung kehidupan masyarakat miskin. Menurutnya, program ini sangat penting untuk mewujudkan kesetaraan di Tanah Air, tidak hanya dari sisi gizi anak tetapi juga mendorong perputaran perekonomian daerah.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Menurutnya, melalui program MBG juga akan membentuk rantai pasok di pedesaan. Operasional dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah-daerah akan memanfaatkan bahan baku dari produsen lokal sehingga ekonomi daerah juga ikut berputar.

“Kita akan membangun rantai pasokan karena ini. Kemudian kita bisa melihat sektor ekonomi baru di daerah pedesaan, di kabupaten dan di daerah lain. Jadi kita tidak fokus di satu daerah,” kata Luhut, dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (12/6/2025).

“Jadi bayangkan Rp 171 triliun, biasanya kita taruh di Jawa saja, tapi sekarang kita sebar di seluruh Indonesia. (Anggaran MBG) t ahun depan bisa mencapai Rp 300 triliun,” sambungnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *