Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menghadiri rapat kerja bersama komisi VII DPR hari ini. Dalam kesempatan tersebut, Maman membeberkan sejumlah pencapaian program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Berdasarkan hasil rapat komite kebijakan pembiayaan bagi UMKM, ditetapkan alokasi plafon KUR pada 2025 mencapai Rp 286,61 triliun dengan target debitur baru sebanyak 2,34 juta debitur, 1,17 juta debitur yang graduasi, serta disalurkan ke sektor produksi sebesar 60%.
Per 15 November 2025, Maman membeberkan nilai penyaluran KUR mencapai Rp 238,7 triliun atau setara 83,2% dari target dengan jumlah debitur mencapai 4 juta debitur. Adapun jumlah debitur graduasi mencapai 1,32 juta atau setara 112% serta debitur baru mencapai 2,25 juta atau setara 96,38%.
“Kami Kementerian UMKM ingin sedikit ya agak mau menyombong sedikit lah kalau Pak Menteri Keuangan Pak Purbaya pede, Kalau kita pede sesuai fakta juga, kita agak sedikit pamer juga dengan temen-temen komisi VII,” ujar Maman di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025).
Penyaluran sektor produksi, Maman menyebut mencapai 60,7%. Maman menerangkan realisasi ini melampaui target sekaligus penyaluran KUR ke sektor produksi yang paling tinggi sejak program tersebut berjalan.
“Saya ingin menyampaikan tahun 2020 kita hanya sampai pada 54% yg dialokasikan ke sektor produksi, tahun 2021 kurang lebih turun ke bawah. Tahun 2022 sekitar 56%, tahun 2023 kurang lebih 56% juga, tahun 2024 (mencapai) 57%,” tambah Maman.
Ia optimistis penyaluran KUR ke sektor produksi mencapai 61% hingga akhir tahun nanti. “Alhamdulilah sepanjang sejarah berdirinya program KUR inilah pertama kali capai target yang sudah sesuai dengan ditargetkan ke sektor produksi yaitu 60,7%,” jelas Maman.
