Perusahaan akuntansi PwC akan memberhentikan sekitar 1.500 karyawannya di Amerika Serikat (AS). Juru bicara PwC mengatakan, pengurangan tenaga kerja itu setara dengan 2% dari total karyawan mereka di Negeri Paman Sam.
PwC mengatakan, langkah tersebut diambil dengan hati-hati dan penuh pertimbangan meskipun sulit dilakukan. Perusahaan Big Four itu tercatat mempekerjakan lebih dari 75.000 orang di AS.
“Ini adalah keputusan yang sulit, dan kami membuatnya dengan hati-hati, penuh pertimbangan, dan kesadaran mendalam akan dampaknya terhadap karyawan kami, menyadari bahwa tingkat pergantian karyawan yang rendah secara historis selama beberapa tahun berturut-turut telah membuat kami perlu mengambil langkah ini”, kata PwC dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters, Selasa (6/5/2025).
Tahun lalu, Reuters melaporkan bahwa PwC mempertimbangkan untuk memangkas hingga setengah staf audit layanan keuangannya di China. Bulan lalu PwC juga menutup operasi di sembilan negara setelah peninjauan strategis.
Sebagai informasi, PwC merupakan perusahaan yang masuk kategori Big Four atau 4 perusahaan akuntan publik terbesar di dunia. Selain PwC ada juga KPMG, EY, dan Deloitte.
Pada bulan November tahun lalu, Reuters melaporkan bahwa KPMG akan memberhentikan kurang dari 4%, atau sekitar 330 orang dari total tenaga kerja auditnya di Amerika Serikat.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Simak juga Video ‘Kemnaker Catat 24 Ribu Pekerja Kena PHK Selama Januari-April 2025’: