Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan realisasi penerimaan pajak tahun ini berada di bawah target. Dengan demikian diakui defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sedikit melebar dari outlook 2,78% terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Income-nya agak sedikit di bawah prediksi kita sehingga defisitnya lebih lebar dari perkiraan semula,” kata Purbaya dalam media briefing di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2025).
Purbaya menyebut detail kinerja APBN 2025 akan disampaikan dalam konferensi pers pada minggu depan. Pihaknya masih terus memantau realisasinya sampai tutup buku nanti malam pukul 23.59 WIB.
“Angkanya geser terus nih sampai malam nih. Detik-detik ini banyak uang masuk juga,” ucap Purbaya.
Sebagai Bendahara Negara di tahun pertama, Purbaya merasa kaget. Ia mengaku sampai tidak bisa tidur menjelang tutup buku APBN 2025, terlebih di tengah proyeksi defisit yang melebar.
“Baru tahu saya. Saya pikir kalau Menteri Keuangan 31 Desember sudah tenang, rupanya belum tuh. Semalam saja saya nggak bisa tidur, uangnya masuk nggak ya, uangnya masuk nggak ya? Defisitnya bisa melebar,” tutur Purbaya.
Meski demikian, Purbaya memastikan defisit APBN 2025 masih terjaga di bawah 3%. Defisit itu masih dalam batas aman sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
“Yang jelas kami tidak melanggar UU 3% dan kami komunikasi terus dengan DPR. Ini kan masih bergerak nih, minggu depan deh pastinya,” imbuhnya.






