Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik rencana pemerintah yang hendak mengalihkan sebagian dana ‘nganggur’ ke bank daerah. Lembaga keuangan daerah tersebut di antaranya Bank Jakarta dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur atau Bank Jatim.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menilai langkah ini baik untuk peningkatan likuiditas perbankan di daerah. Hal ini juga dinilai mampu memperluas gerak pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami mendukung apabila itu dilakukan, karena peningkatan likuiditas dan ruang gerak dari perkreditan juga diperlukan untuk pertumbuhan yang lebih cepat di daerahnya,” jelas Mahendra kepada wartawan di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Adapun saat ini, pertumbuhan kredit UMKM sendiri tumbuh melambat. Hingga Agustus 2025, porsi kredit UMKM di perbankan tercatat termoderasi di kisaran 19% dari total keseluruhan. Pembiayaan yang diberikan perbankan ini dianggap tumbuh melambat dengan capaian 1,35%.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Menurutnya, hal ini perlu diperbaiki dengan memperkuat ekonomi kelompok menengah ke bawah untuk mengoptimalkan kontribusinya terhadap perekonomian domestik. Selain itu, ia juga berharap program penghapusan buku kredit UMKM juga terus dioptimalkan.
“Kita optimis dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik ke depan, termasuk atau justru utamanya di kelompok menengah ke bawah, maka dengan sendirinya geliat pertumbuhan di kelompok itu menjadi motor bagi pertumbuhan ekonomi ke depan,” imbuhnya.
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, berencana mengalihkan sebagian dana Rp 200 triliun yang dibagikan ke perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke beberapa bank daerah, salah satunya Bank Jakarta, Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur atau Bank Jatim, dan Bank Jabar Banten.
Namun, Purbaya mengaku tidak akan memaksa bank daerah tersebut untuk menerima penempatan dana dari pemerintah. Oleh karena itu, saat ini sedang didiskusikan berapa jumlah yang tepat agar bank tersebut bisa menyalurkan lagi dalam bentuk kredit.
“Saya sekarang punya Rp 275 triliun cash nganggur. Jadi, kita lagi diskusi dengan mereka, mereka bisa terima berapa sih,” kata Purbaya usai menghadiri Prasasti Luncheon Talk di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025).