Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui kebijakan blokir anggaran pada awal 2025 ini menyebabkan penyerapan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) rendah. Ia mengatakan saat ini penyerapan anggaran Kementerian PU sekitar 52%.
“Kalau yang pertama ya ada beberapa hal terlambat karena perubahan blokir, unblock, segala macam di awal-awal tahun ya. Sehingga ketika mulai lagi perlu waktu,” terang Purbaya di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Purbaya mengatakan saat ini sebagian anggaran Kementerian PU sudah dibuka. Pembukaan blokir, kata Purbaya juga sudah sesuai dengan yang diminta.
Harapannya pembukaan blokir ini dapat menimbulkan pertumbuhan di daerah seperti yang telah direncanakan Kementerian PU dalam programnya.
Hal ini sesuai dengan kemampuan penyerapan anggaran Kementerian PU saat ini dan pada masa awal pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang banyak membangun infrastruktur.
“Kalau anda lihat kan zaman dulu, zaman Pak Jokowi 2015, PU adalah mesin utama pertumbuhan ekonomi pada waktu yang menyelamatkan ekonomi. Sekarang belanjanya agak rendah dibanding dulu dalam sisi size ya,” katanya.
“Tapi saya ingin melihat ke depan, saya ingin melihat kembali peran PU yang lebih signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kayaknya mereka mampu lah. Pengalamannya sudah banyak,” tambahnya.
Purbaya menyatakan puas dengan apa yang disampaikan Menteri PU Dody Hanggodo terkait rencana Kementerian PU untuk mengalokasikan anggaran yang ada ke depannya.
Purbaya juga optimistis proyek-proyek yang bakal dijalankan hingga akhir tahun ini bisa membuat penyerapan anggaran Kementerian PU akan lebih tinggi dari proyeksi 94%.
“Akhir tahun dengan proyek-proyek akan 94%. Mungkin dugaan saya akan lebih. Saya pikir 98% seharusnya. Tapi kita lihat sampai akhir Oktober seperti apa. Tujuan saya adalah bukan memotong duit, membantu mereka biar cepat,” katanya.