Proyek Sekolah Rakyat Tahap II Mulai Dibangun di 104 Lokasi

Posted on

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memulai proses konstruksi dari proyek Sekolah Rakyat (SR) Tahap II di 104 lokasi. Adapun pelaksanaan konstruksi itu dijalankan usai sebelumnya pemerintah merampungkan renovasi 165 unit Sekolah Rakyat Tahap I.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II ini akan dijalankan di 104 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Pembangunan Sekolah Rakyat ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangun sumber daya manusia yang unggul. Kementerian PU ingin memastikan fasilitas pendidikan ini dibangun secara cepat dan berkualitas,” kata Dody, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (18/10/2025).

Dody menjelaskan, Sekolah Rakyat Tahap II akan dibangun secara permanen di atas lahan seluas 5-10 hektare yang disiapkan oleh pemerintah daerah, dan ditargetkan selesai untuk tahun ajaran 2026/2027.

Pekerjaan konstruksinya telah memasuki tahap lelang sejak September 2025. Program ini dirancang untuk menampung hingga 112.320 siswa dengan 3.744 rombongan belajar (rombel), meliputi 1.872 rombel SD (56.160 siswa), 936 rombel SMP (28.080 siswa), dan 936 rombel SMA (28.080 siswa).

Setiap Sekolah Rakyat dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar secara menyeluruh, antara lain ruang kelas nyaman berbasis teknologi, laboratorium keterampilan, perpustakaan dan pusat pembelajaran digital, kantin dan dapur sehat, klinik kesehatan siswa, lapangan olahraga dan ruang kegiatan ekstrakurikuler serta area hijau atau lansekap.

Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif pemerintah untuk menyediakan pendidikan gratis berasrama (boarding school) bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya pada Desil 1 dan Desil 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Untuk Tahap I hingga akhir 2025, Kementerian PU telah menyelesaikan pembangunan 165 Sekolah Rakyat Tahap I, yang terdiri atas Tahap IA sebanyak 63 lokasi (dimanfaatkan mulai 14 Juli 2025), Tahap IB sebanyak 37 lokasi (dimanfaatkan mulai 15 Agustus 2025), dan Tahap IC sebanyak 65 lokasi (dimanfaatkan mulai 1 September 2025).

Sedangkan dalam perancangannya, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis menekankan prinsip ruang yang sehat, aman, dan inspiratif, guna mendukung semangat belajar siswa dan kinerja guru. Desain bangunan juga mempertimbangkan efisiensi energi, daya tahan, serta kemampuan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan.

Selain itu, integrasi teknologi dalam fasilitas sekolah diharapkan mampu mendorong pembelajaran yang kreatif dan partisipatif, sejalan dengan arah transformasi pendidikan nasional. Kurikulum Sekolah Rakyat dirancang untuk menumbuhkan penguasaan akademik, karakter, jiwa kepemimpinan, dan keterampilan hidup sehingga mampu memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi.

Kementerian PU berharap Sekolah Rakyat Tahap II akan memperluas akses pendidikan bermutu bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di berbagai daerah, sekaligus memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia yang unggul dan berkeadilan.

Sebagai informasi, berdasarkan catatan detikcom, pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 24,9 triliun untuk pembangunan Sekolah Rakyat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Sebanyak Rp 20 triliun digunakan untuk pembangunan 200 SR, sedangkan sisanya Rp4,9 triliun untuk operasional 200 SR.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *