Proyek Pipa Transmisi Gas Dusem 541 Km Dimulai, Rampung 2027

Posted on

Pemerintah menandatangani kontrak paket pekerjaan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) pembangunan Poyek Strategis Nasional (PSN) Pipa Transmisi Gas Bumi Ruas Dumai-Sei Mangkei (Dusem).

Penandatanganan kontrak ini menandai dimulainya proyek strategis sepanjang kurang lebih 541 km yang diproyeksikan menjadi tulang punggung distribusi energi menghubungkan sumber gas di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dengan kawasan industri strategis di Aceh, Sumatera Utara hingga Riau.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan pelaksanaan proyek pembangunan pipa gas transmisi Dusem ini dijadwalkan akan rampung pada akhir tahun 2027. Hal ini guna memberikan kemudahan akses gas bumi bagi masyarakat dengan menjangkau beberapa wilayah di Indonesia.

“Kami berharap pekerjaan ini dapat berjalan lancar. Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Dumai – Sei Mangkei ini bertujuan memberikan akses energi yang lebih luas kepada sektor industri, komersial, dan masyarakat,” kata Laode dikutip dari lama resmi Ditjen Migas, Kamis (18/12/2025).

Proyek pipa transmisi gas bumi Dusem yang dibangun menggunakan dana APBN ini terbagi menjadi dua segmen utama. Segmen 1 yaitu segmen SKG Belawan sampai dengan Stasiun Labuhan Batu sepanjang kurang lebih 279,8 km dikerjakan oleh KSO PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT Nindya Karya.

Segmen 2 yaitu segmen Stasiun Labuhan Batu sampai dengan Fasilitas di Duri sepanjang kurang lebih 262 km dikerjakan oleh KSO PT Remaja Bangun Kencana Kontraktor – PT Brantas Abipraya (Persero) – PT Sumber Bangun Sentosa – PT Singgar Mulia.

Pipa transmisi gas bumi Dusem ini didesain dengan diameter 20 inci dan kapasitas penyaluran sebesar 109,2 MMSCFD. Proyek ini diharapkan tidak hanya memperkuat konektivitas gas bumi Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, tetapi juga menstimulasi pertumbuhan kawasan industri sehingga dapat menciptakan multiplier effect bagi perekonomian lokal di sepanjang jalur pipa, mulai dari Belawan hingga Duri.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Agung Kuswardono melaporkan bahwa penetapan penyedia jasa ini telah melalui proses seleksi yang ketat untuk memastikan prinsip tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya.

“Berdasarkan hasil diskusi teknis dan klarifikasi, seluruh penyedia telah menyampaikan kesiapan untuk melaksanakan pekerjaan, meliputi ketersediaan personel inti, peralatan utama, serta jadwal pengadaan material yang telah disusun termasuk komitmen penerapan TKDN,” kata Agung.