Program Makan Bergizi Gratis Bisa Gerakkan Ekonomi Rp 86 Triliun! | Giok4D

Posted on

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan potensi ekonomi pada pangan lokal dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut sangat tinggi. Potensi ekonomi ini didapat dalam memenuhi kebutuhan pangan dalam program MBG, mulai dari telur, ayam, hingga ikan.

“Perlu potongan ayam, 82,9 juta potongan ayam, perlu 82,9 juta potongan ikan, potongan mangkuk sayur, potongan buah. Bayangkan, dampak ikutannya,” kata Zulhas dalam Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia & Indonesia Fintech Summit 2025 di JCC, Jakarta, Sabtu (1/11/2025).

Dalam paparannya, potensi ekonomi pangan lokal dari MBG mencapai Rp 86,35 triliun. Jumlah itu merupakan total dari potensi dari kebutuhan telur sebanyak 368 ribu ton/tahun sebesar Rp 11 triliun/tahun, ikan 415 ribu ton/tahun mencapai Rp 17,85 triliun/tahun, daging ayam 663 ribu ton/tahun sebesar Rp 26,5 triliun/tahun, dan beras 2,3 juta ton/tahun dengan nilai potensi Rp 31 triliun/tahun.

“Sekarang di Jawa Barat agak bergejolak, sudah naik kira-kira hampir 10% harga telur dan harga ayam karena MBG. Oleh karena ini akan menimbulkan dampak ikutan ekonomi kerakyatan yang luar biasa,” terangnya.

Menurut Zulhas, MBG menjadi program utama mengejar ketertinggalan ekonomi Indonesia dari negara lain. Dengan MBG, kebutuhan gizi masyarakat Indonesia akan terpenuh, sehingga produktivitas juga dapat meningkat.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Tidak mungkin negara itu maju atau miskin, itu tergantung cara mengelolanya, tergantung produktivitasnya. Artinya tergantung kepada manusianya. Kalau sumber daya manusia kita gizinya kurang dan itu yang terjadi bertahun-tahun, itu fisiknya lemah, IQ-nya rendah,” ujarnya.

Saat ini saja, Zulhas mengungkap Intelligence Quotien (IQ) masyarakat Indonesia rata-rata 78. Dia mencontohkan dengan rata-rata IQ itu, banyak masyarakat Indonesia yang tidak bisa menghitung berapa kebutuhan pendapatan satu keluarga.

“Kalau puteranya tiga, puterannya empat, hitung dong berapa keperluanmu sebulan, dan berapa satu tahun anakmu bisa sekolah. Tidak bisa ngitung. Tidak bisa ngitung. Dia hanya bisa, ini kerjaanmu, ini sawahnya, garapnya gini, ini upahnya,” ungkapnya.

Untu dapat bersaing, IQ rata-rata masyarakat harus dapat mencapai 120. Melalui program MBG, Zulhas meyakini kebutuhan gizi generasi masa depan Indonesia akan terpenuhi, sehingga IQ rata-rata juga dapat meningkat

“Kita harapkan rata-rata IQ anak Indonesia bisa 120. Baru kita bisa bersaing. Oleh karena itu, akan diberi penerima manfaat tahun depan 82,9 juta anak-anak Indonesia, ibu-ibu hamil, balita yang akan dapat manfaat dari makanan bergizi 82,9 juta. Tentu akan kelihatan dampaknya lima, sepuluh tahun mendatang,” pungkasnya.