Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyampaikan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) berpotensi menyerap 7,7 juta hingga 11,6 juta lapangan kerja. Namun, sebagian besar mayoritas masih berstatus pekerja informal.
“Dari total yg kita salurkan tahun ini sejumlah debitur 4 juta, ini potensi penyerapan tenaga kerja 7,7 juta sampai 11 juta. Jadi melalui penyaluran KUR ini ada potensi 7,7 juta sampai 11,6 juta,” ujar Maman dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025).
Maman mengatakan potensi tersebut berdasarkan asumsi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), asumsi penyerapan tenaga kerja rata-rata sebesar 2 hingga 3 orang per usaha. Namun, Maman menyebut masih ada entitas usaha yang juga menyerap 10 hingga 20 orang.
Per 15 November 2025, Maman menyebut nilai penyaluran KUR mencapai Rp 238,7 triliun atau setara 83,2% dari target dengan jumlah debitur mencapai 4 juta debitur. Adapun jumlah debitur graduasi mencapai 1,32 juta atau setara 112% serta debitur baru mencapai 2,25 juta atau setara 96,38%.
“Sebetulnya ada entitas usaha yang kurang lebih penyerapan tenaga kerja bisa 10 orang, 20 orang bahkan lebih dari itu tapi BRIN menetapkan rata-rata 2-3 orang,” imbuh Maman.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Kendati potensi penyerapan tenaga kerja cukup signifikan, Maman menyoroti masih ada tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah, yakni sebagian besar pekerjanya masih berstatus informal.
Ke depan, Maman memastikan pekerja hasil serapan KUR beralih ke sektor formal. Ia mengaku telah menyiapkan sejumlah program agar mereka menjadi pekerja formal. Namun, Maman belum mendetailkan lebih lanjut terkait program-program yang disiapkannya.
“Namun mayoritas pekerja informal. Artinya inilah tantangan dari Kementerian UMKM bagaimana bisa 7,7 juta pekerja ini sampai 11 juta ke depan akan kita targetkan bergeser ke sektor formal melalui beberapa program yang kita siapkan,” imbuh Maman.
