Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (17/10/2025) di level 7.915 atau minus 20,91 (2,57%). Namun, menurut prediksi Menteri Keuangan Purba Yudhi Sadewa, IHSG bisa tembus 9.000 akhir tahun.
Alasannya, pemerintah saat ini sedang memperbaiki fondasi perekonomian Indonesia, dan investor tidak perlu khawatir. Purbaya menilai ekonomi Indonesia akan meningkat ke depannya seiring berbagai program yang dijalankan.

“Akhir tahun bisa 9.000 nggak terlalu sulit. Setelah mereka tahu program yang saya jalankan betul-betul dijalankan dengan benar, fondasi ekonomi akan berubah,” katanya di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Bahkan Purbaya bilang pada 2035 IHSG akan berada pada level 35.000. Namun hal ini kata Purbaya,jika program yang saat ini dijalankan berjalan dengan baik.
“Seperti yang saya bilang tadi, kalau ini bisa saya jaga, betul-betul expand sampai 10 tahun, 8 tahun dari sekarang, 2030, udah beda ini. Bisa 4 kali, 5 kali dari sekarang, dari 7 ribu. Jadi orang bilang di atas 35.000 i sekitar situ ya. Tapi lihat nanti, kalau gua nggak dipecat ya,” katanya.
Di sisi lain, Purbaya menilai kondisi IHSG yang turun menjadi momentum membeli saham.
“Saya pikir kayak gini, yang anda lihat adalah fondasi ekonomi seperti apa ke depan. Kita lagi betulin fondasinya secara serius. Ini akan merubah profile ekonomi ke depan. Kalau investor tahu, nggak usah takut. Good time to buy,” katanya.
Sebagai informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Pada penutupan pasar, IHSG tercatat melemah seharian di level 7.900-an
Dikutip dari RTI Business, Jumat (17/10/2025), IHSG ditutup di level 7.915 atau minus 20,91 (2,57%). IHSG hari ini dibuka pada 8.132 mencapai titik tertinggi di level 8.140 dan terendah di 7.854.
IHSG mencatat volume transaksi sebanyak 39,95 miliar saham dengan nilai sebesar Rp 27.964 triliun. Adapun frekuensi saham yang diperdagangkan hari ini mencapai 2 676.483 kali.
Pada penutupan perdagangan hari ini, tercatat 116 saham menguat, 598 saham melemah, dan 94 saham yang stagnan.