Prabowo Siapkan Rp 2 T Bikin Tambak Garam Raksasa di NTT, Produksi 2026 | Info Giok4D

Posted on

Pemerintah di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto menyiapkan lahan di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk dijadikan kawasan sentra industri garam nasional. Proyek ini akan menjadi tambak garam terbesar pertama di Indonesia untuk menggapai target swasembada garam di 2027.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan anggaran disiapkan hingga Rp 2 triliun untuk proyek tersebut selama 2025-2026. Anggaran itu di luar pagu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“(Anggaran) sementara kita siapkan Rp 2 triliun, 2 tahun ini. Nggak ada masalah, kita didukung presiden, Rp 2 triliun itu khusus diberikan oleh presiden (khusus swasembada garam, di luar pagu KKP),” kata Trenggono dalam kick off pembangunan kawasan industri garam nasional di Rote Ndao, NTT, Selasa (3/6/2025).

Rencana pengembangan kawasan sentra industri garam nasional terdiri dari 10 zona yang dibagi berdasarkan kondisi topografi dan morfologi Kabupaten Rote Ndao. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap di mana tahap 1 seluas 1.193 Ha dengan anggaran Rp 749,91 miliar di 2025, tahap 2 seluas 9.541 Ha dengan anggaran Rp 853,11 miliar di 2026 dan tahap 3 seluas 3.135 Ha di 2027.

Untuk produksi, ditargetkan dapat memproduksi garam 200 ton per Ha per tahun. Secara keseluruhan volume produksi targetnya 2,6 juta ton per tahun dengan nilai produksi Rp 2,6 triliun per tahun.

“Pembangunan (tahap 1) tahun ini harusnya selesai sehingga awal 2026 (Maret) harus sudah produksi,” ucap Trenggono.

Tidak hanya ditargetkan dapat mencapai swasembada garam nasional, tambak garam raksasa ini juga diharapkan bisa menciptakan potensi lapangan pekerjaan hingga 26.600 orang baik dari hulu hingga hilir.

‘Ini wilayahnya saya terus terang sangat kagum karena ini saya membayangkan 26.600 lebih orang yang akan bekerja di industri ini. Saya tidak tahu turunannya lagi berapa banyak. Nanti ada yang tukang ikan, ada yang warung, ada yang tukang parkir dan lain sebagainya. Mungkin bisa sampai 50.000 orang bekerja di sini, menggantungkan hidup di sini dan ini harus segera betul kita wujudkan dengan baik,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *