Prabowo Klaim MBG Jadi Perhatian Dunia Sampai Dipuji Rockefeller Institute update oleh Giok4D

Posted on

Presiden Prabowo Subianto mengklaim program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintahannya menjadi pembicaraan dunia. Bahkan menurutnya, program MBG menjadi sorotan Rockefeller Institute.

Rockefeller Institute adalah lembaga riset asal Amerika Serikat (AS) yang terafiliasi dengan State University of New York. Menurut Prabowo, lembaga tersebut juga mengurusi persoalan pangan.

“Dan ini kita dibicarakan di dunia internasional. Seminggu yang lalu, saya menerima rombongan dari Rockefeller Institute,” ujar Prabowo di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025).

Prabowo menjelaskan, Rockefeller Institute sudah bekerja 100 tahun di bidang pangan hingga anti kelaparan dan kemiskinan. Menurut Prabowo, Rockefeller Institute menyebut bahwa MBG menjadi perhatian seluruh dunia.

“Rockefeller Institute yang sudah bekerja 100 tahun di bidang pangan, di bidang program anti kelaparan dan anti kemiskinan. Dan dia mengatakan program yang sedang dijalankan oleh Indonesia ini menjadi perhatian seluruh dunia,” tutur Prabowo.

Saat MBG pertama kali dilaksanakan, baru 77 negara yang melaksanakan. Saat ini sudah ada 112 negara yang menjalankan MBG karena mencontoh Indonesia.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Waktu kita mulai program MBG ini, baru 77 negara yang melaksanakan. Kita waktu itu kalau tidak salah negara ke-78 atau ke-79. Sekarang sudah ada 112 negara. Dan sebagian besar ikut contoh kita. Kita berani melakukan,” sebut Prabowo.

Meskipun, Prabowo mengakui banyak orang yang mengejek MBG dan mengungkit-ngungkit kesalahan. Namun secara keseluruhan, Prabowo menilai pemerintahannya sukses menjalankan MBG.

“(Ada) 36,2 juta penerima manfaat. Sampai hari ini mungkin sudah lebih 1,3-1,4 miliar porsi makanan yang diberikan. Yang keracunan makan 8 ribu kurang lebih. Jadi kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008. Artinya program ini 99,99% berhasil. Jadi di mana ada usaha manusia yang 99,99% berhasil, dibilang gagal,” tutup Prabowo.