Prabowo Kerahkan TNI Setop Penyelundupan Timah di Bangka Belitung

Posted on

Presiden Prabowo Subianto mengaku geram dengan kasus penyelundupan kekayaan negara ke luar negeri. Salah satunya adalah penyelundupan komoditas timah di Bangka Belitung, salah satu kepulauan produsen timah terbesar di dunia.

Dalam sesi diskusi dengan Chairman and Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr alias Steve Forbes dalam agenda Forbes Global CEO Conference 2025, Rabu kemarin, Prabowo mengatakan di dua pulau itu terhitung ada 1.000 tambang ilegal beroperasi dan tidak mendapatkan penindakan hukum selama ini.

Indonesia pun kehilangan 80% produksi timahnya dari penyelundupan yang terjadi. Prabowo menyatakan tidak ingin hal ini terus terjadi.

“Saya datang ke dua pulau di Indonesia, Bangka dan Belitung, dan kami mendapat laporan bahwa ada 1.000 tambang timah ilegal, 1.000 di kedua pulau ini. Dan kami kehilangan sekitar 80% dari total produksi timah kami karena penambang ilegal ini dan melalui penyelundupan. Dan saya mengatakan ini untuk dihentikan,” tegas Prabowo dikutip dari siaran Sekretariat Presiden, Kamis (16/10/2025).

Dia pun memerintahkan adanya program operasi militer untuk mengawasi kapal yang keluar masuk di Bangka Belitung.

“Saya membuat program militer dengan kapal angkatan laut, pesawat terbang, helikopter, drone, dan kami memblokir kedua pulau ini. Tidak ada kapal yang bisa masuk dan keluar tanpa kami tahu apa yang ada di dalamnya,” kata Prabowo.

Operasi tersebut diklaim Prabowo berhasil menghentikan penyelundupan. Sederet barang ilegal yang mau diselundupkan dari Bangka Belitung pun dapat dicegah. Mulai dari bongkahan timah hingga limbah yang memiliki tanah jarang.

“Dan pada dasarnya, kami menghentikan penyelundupan. Satu sampan mencoba keluar, kami menemukan timah di sampan, dapatkah Anda bayangkan? Dan kemudian kami menyita beberapa peti, peti-peti timah batangan, tanah jarang, dan sebagainya,” papar Prabowo.

Menurutnya Indonesia telah menyelamatkan miliaran dolar AS dari operasi ini. Produksi timah pun diprediksi akan meningkat tahun depan.

“Kami menghitung bahwa kami telah menyelamatkan negara kami sekitar beberapa miliar dolar. Jadi tahun depan, peningkatan produksi timah yang kami harapkan akan kembali ke posisi semula dan kami seharusnya mendapatkan penghasilan mungkin setidaknya tiga atau empat kali lipat dari penghasilan kami tahun lalu,” pungkas Prabowo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *