Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus soal penggunaan sistem pembayaran khusus yang bisa digunakan antarnegara Asia Tenggara. Hal ini didorong Prabowo dalam sidang pleno KTT ASEAN di Malaysia.
Mulanya, Airlangga mengatakan sidang pleno banyak menyoroti kurang optimalnya perdagangan antarnegara Asia Tenggara atau intra-ASEAN. Dengan total 600 juta penduduk dan kapasitas ekonomi sampai US$ 4,2 triliun, Airlangga bilang, semua negara sepakat perdagangan intra-ASEAN harus diperdalam.
“Sekarang, intra-trade ASEAN itu relatif masih terlalu rendah. Walaupun ASEAN free trade secara tarif itu relatively sudah free trade, tetapi non-tarif barrier termasuk bea dan cukainya itu harus ditingkatkan,” sebut Airlangga saat berbincang dengan wartawan di Hotel Grand Hyatt, Kuala Lumpur, Senin (26/5/2025) kemarin.
Indonesia mendorong sistem pembayaran khusus yang bisa digunakan semua negara ASEAN untuk memperdalam perdagangan antar negara.
“Tentu kalau bapak presiden mencatat pentingnya untuk mendorong juga QR payment antara negara-negara ASEAN. Sekarang kan sudah ini terus untuk didorong,” sebut Airlangga.
Selain itu, dalam forum pimpinan negara ASEAN itu dibahas juga soal penguatan rantai pasok hingga pertukaran teknologi antar negara.
“Kemudian mendorong juga terkait dengan sustainability report, terkait juga dengan inventory share daripada seluruh bisnis, agar seluruh masing-masing negara ASEAN bisa mengetahui,” sebut Airlangga.