PLN Gandeng Startup di Sektor Teknologi Hijau, Harap Ada Unicorn Baru

Posted on

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo menjelaskan PLN membangun ekosistem startup melalui dua program utama. Pertama, kolaborasi dengan later stage startup yang difokuskan pada pengembangan solusi inovatif dan langsung terintegrasi ke dalam sistem energi nasional.

Kedua, program inkubasi untuk early stage startup, yang memberikan pendampingan, pelatihan, dan eksplorasi bisnis guna mendorong pertumbuhan dan dampak jangka panjang.

“Sejak 2023, melalui PLN Connext, kami telah membangun ekosistem startup energi yang konkret dan terstruktur. Kami percaya startup adalah katalis perubahan karena kegesitan, kreativitas, dan inovasi mereka yang tinggi,” ungkap Hartanto dalam keterangan tertulis, Kamis (22/5/2025).

Belum lama ini, PLN berkolaborasi dengan startup teknologi hijau (Greentech) untuk mempercepat transisi energi di Indonesia. Lewat gelaran PLN Startup Day 2025 bertajuk Powering Partnership: Uniting Forces for Sustainable Energy, digelar di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (21/5).

Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Wayan Toni Supriyanto, mengapresiasi inisiatif PLN ini. Ia menilai langkah PLN sejalan dengan visi pemerintah dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.

“PLN memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi ini, terutama dalam mengintegrasikan inovasi digital ke dalam solusi energi. Program seperti PLN Connext dan acara PLN Startup Day adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor inovasi mampu menghadirkan solusi atas tantangan di sektor energi,” ujar Wayan.

Di sisi lain, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa PLN Startup Day 2025 bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi ruang strategis untuk menciptakan solusi masa depan bersama para inovator.

“Indonesia membutuhkan inovasi untuk merealisasikan transisi energi dan mencapai Net Zero Emissions pada 2060. Di sinilah peran startup, khususnya greentech startup, memiliki peran krusial dalam mengembangkan inovasi teknologi untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor energi,” ucap Darmawan.

PLN menandatangani dua kerja sama strategis dengan pemerintah dalam acara ini, pertama, dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk mendorong pengembangan ekosistem digital melalui pemberdayaan produk dan layanan startup. Lalu kedua, dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam rangka memperkuat kolaborasi riset dan pengembangan di bidang ketenagalistrikan.

Selain itu, PLN Group juga menandatangani kerja sama strategis dengan sejumlah startup terpilih. Kolaborasi ini mencakup pengembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), teknologi penangkapan karbon, hingga solusi kendaraan listrik.

Di antaranya, kerja sama antara PLN Icon Plus dengan startup Magnar dan Soca.AI untuk solusi IoT dan AI, PLN Enjiniring bersama TechnoGIS dalam penerapan AI di sektor rekayasa, serta sinergi PLN Nusadaya dan Algatek dalam teknologi penangkapan karbon.

Kemudian, PLN Electricity Services bersama Starvvo dalam kemitraan layanan operasi dan pemeliharaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dan PLN Haleyora Powerindo juga menjalin kemitraan dengan Charged untuk pengembangan armada kendaraan listrik.

Kolaborasi ini diharapkan akan lahir startup energi Indonesia yang mampu mencapai level global bisa menjadi unicorn dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar atau setara dengan berbagai startup energi kelas dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *