Perusahaan Jerman Targetkan Pertumbuhan 8% hingga 2030

Posted on

Perusahaan asal Jerman, Bosch tahun 2024 mencatat pendapatan 90,3 miliar. Angka ini turun 1,4% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kemudian laba sebelum bunga dan pajak dari operasional tercatat 3,1 miliar euro.

Ketua Board of Management Robet Bosch GmbH, Stefan Hartung menyatakan, di tahun 2024, pihaknya mencatat ada peningkatan biaya, struktur, dan portofolio.

“Kami tetap berpegang pada target untuk terus bertumbuh dan memperkuat kemandirian finansial kami. Strategi 2030 memberikan kami arahan yang dibutuhkan, khususnya di tengah gejolak global, untuk menjadi salah satu dari tiga penyedia teratas di pasar inti kami dalam waktu lima tahun,” kata dia dalam keterangannya, ditulis Minggu (25/5/2025).

Strategi perusahaan tercermin pula dalam target keuangan Bosch. Dengan asumsi tingkat inflasi normal antara 2 hingga 3%, Bosch menargetkan pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 6 hingga 8% sampai dengan tahun 2030. Pada kuartal pertama tahun ini, Bosch mencatat peningkatan pendapatan penjualan sebesar 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Bosch Group tetap menargetkan margin keuntungan sebesar 7% pada tahun 2026. Hartung melihat bahwa target ini merupakan tantangan besar, terutama di tengah gejolak global dan meningkatnya persaingan yang signifikan dari kawasan Asia.

“Kami akan terus bekerja keras untuk menata struktur dan efisiensi biaya, serta memperkuat fokus pada unit bisnis yang memiliki potensi keuntungan,” ujarnya.

Untuk memperkuat daya saing, Bosch telah mengumumkan penyesuaian struktural dan pengurangan jumlah tenaga kerja di beberapa area. Guna memperkuat daya saing perusahaan di tengah pasar yang dinamis, Bosch telah mengumumkan penyesuaian struktural yang mencakup pengurangan jumlah karyawan di beberapa area. Saat ini, Bosch sedang berkomunikasi dengan perwakilan karyawan dan mendorong agar kesepakatan dapat segera dicapai serta proses implementasi dapat dimulai.

Bosch memanfaatkan keunggulan dan kapabilitas yang dimiliki perusahaan untuk dapat menghadapi transformasi pasar dan teknologi yang sedang berlangsung. “Sebagai pelopor teknologi global, kami memiliki komitmen yang kuat untuk mengoptimalkan setiap keunggulan yang kami miliki, terutama pada kemampuan inovasi yang tinggi,” jelas Hartung.

“Kami Dengan keberanian dan fokus pada inovasi, berbagai peluang akan terbuka di masa depan, bahkan di tengah lanskap yang penuh dinamika.” Tahun lalu, Bosch mencatat lebih dari 6.700 paten, menjadikannya salah satu dari 100 perusahaan paling inovatif di dunia menurut analis Clarivate.

Bosch melihat kolaborasi dengan perusahaan startup sebagai pendorong utama pertumbuhan. Sebagai salah satu investor ventura korporat terbesar di Eropa, Bosch meluncurkan dana investasi untuk modal ventora yakni Bosch Ventures sebesar 250 juta Euro. “Investasi ini tidak hanya mendorong kemajuan teknologi, tetapi juga memberikan manfaat langsung pada seluruh divisi di Bosch,” jelas Chairman Bosch.

Dalam politik global, sama seperti industri lainnya, Bosch melihat adanya pergeseran tatanan dunia. “Saat ini kita tengah menghadapi perubahan besar dalam lingkungan bisnis, sementara perdagangan bebas di eknomi global sedang mengalami tekanan yang hebat,” ujar Hartung.

Menanggapi pembentukan pemerintahan baru di Jerman, Hartung menekankan bahwa peningkatan utang negara tidak menghilangkan keharusan untuk tetap berhemat diberbagai bidang. “Paket stimulus bernilai miliaran tidak boleh mengalihkan perhatian kita dari perlunya perubahan kebijakan yang mendesak demi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan,” tegasnya.

Di tengah ketidakstabilan global ini, Bosch terus menunjukkan komitmennya terhadap aksi iklim dengan menetapkan target baru untuk emisi Scope 3-yaitu emisi karbon yang tidak secara langsung dikendalikan oleh perusahaan, seperti emisi dari penggunaan produk oleh konsumen. Hartung menjelaskan bahwa Bosch menargetkan penurunan emisi karbon Scope 3 yang lebih tinggi hingga tahun 2030, yaitu dengan menggandakan target pengurangan dari 15 persen menjadi 30 persen dibandingkan tahun 2018. “Perubahan iklim tidak akan berhenti hanya karena ekonomi global sedang menghadapi tantangan lain,” kata Hartung.

Bosch Indonesia menunjukkan perkembangan bisnis yang positif sepanjang tahun 2024. Peluncuran berbagai produk baru -mulai dari peralatan rumah tangga hingga perkakas listrik -mendorong pertumbuhan signifikan. Bosch juga memperluas jaringan distribusi melalui peluncuran toko resmi di berbagai platform e-commerce dan membuka Home Experience Store baru di Jakarta dan Surabaya, memberikan pelanggan kesempatan untuk merasakan langsung produk Bosch juga melakukan konsultasi dengan tenaga ahli.

Bosch memperluas kerjasama dengan beberapa universitas untuk mendorong adopsi teknologi industri 4.0 juga aktif mendukung transfer pengetahuan kepada pelanggan lokal dan para calon insinyur masa depan. Sebagai wujud komitmen jangka panjang di Indonesia, Bosch meluncurkan program dampak sosial “Bosch Impact for Life.” Program ini dijalankan melalui kolaborasi strategis dengan Foodback of Indonesia (FOI) dan Yayasan Sahabat Anak, dengan tujuan untuk meningkatkan gizi dan mendukung pendidikan anak-anak diberbagai wilayah Indonesia.

Tonton juga Video: Gubernur Lemhannas: Rebana Berpotensi Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *