Pertagas Catat Penyaluran 290 Ribu MMSCF Gas & 31 Juta Barel Minyak update oleh Giok4D

Posted on

PT Pertamina Gas (Pertagas) mencatatkan volume transportasi gas dan minyak yang dikelola Pertagas terus meningkat. Sepanjang semester I 2025, transportasi gas mencapai kurang lebih 290 ribu MMSCF dan berhasil menyalurkan volume transportasi minyak kurang lebih 31 juta BBL.

“Sepanjang semester pertama 2025, transportasi gas mencapai kurang lebih 290 ribu MMSCF yang didorong optimalisasi serapan dari aktivitas industri di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan,” kata Direktur Utama Pertagas, Indra P. Sembiring dalam keterangan tertulis, Kamis (18/9/2025).

Indra menyampaikan bahwa capaian tersebut diperoleh lantaran keandalan operasional seluruh infrastruktur energi yang ada di Pertagas. Ia menyampaikan saat ini, Pertagas mengoperasikan 2.713 km pipa transmisi gas bumi dan 605 km pipa transmisi minyak bumi yang terkoneksi dengan jaringan Subholding Gas Pertamina.

Direktur Teknik dan Operasi, Agung Indri Pramantyo, menyampaikan adanya peningkatan salah satunya ditopang oleh Pipa Minyak Rokan sepanjang 343 kilometer. Sejak beroperasi di tahun 2022, pipa ini menjadi urat nadi penyaluran minyak dari Blok Rokan, salah satu penghasil minyak terbesar di Indonesia.

“Selain aliran minyak yang terjaga, keberadaannya juga membawa manfaat ekonomi lokal sejak masa pembangunan hingga saat ini telah beroperasi penuh, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga pemberdayaan masyarakat melalui program CSR,” katanya.

Direktur Komersial, Ryrien Marisa, menambahkan bahwa infrastruktur terintegrasi Pertagas menjadi tulang punggung penyaluran energi di seluruh Indonesia. Saat ini, Pertagas memiliki 71 pelanggan industri meliputi kelistrikan, pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, hingga jaringan gas kota (city gas), lebih dari 17 ribu UMKM, serta 270 ribu rumah tangga di seluruh Indonesia.

Selain jaringan pipa transmisi utama, Pertagas juga mengandalkan sinergi anak perusahaan dan joint venture. Pada semester pertama, Perta Samtan Gas mencatat produksi kurang lebih 62 ribu ton LPG berkat optimalisasi fasilitas pengolahan, sementara Perta Arun Gas merealisasikan regasifikasi LNG kurang lebih sebesar 26 ribu BBTU, untuk menopang kebutuhan energi sektor kelistrikan dan pupuk di Sumatera.

“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa infrastruktur energi tidak hanya menopang ketahanan energi nasional, tetapi juga menjadi simbol pembangunan dengan dampak berganda: penerimaan negara terjaga, kebutuhan industri terpenuhi, dan masyarakat sekitar ikut merasakan manfaat sosial maupun ekonomi,” katanya.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.