Negosiasi perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) sudah selesai. Perundingan yang sudah dilakukan sejak 2016 lalu itu akhirnya mencapai satu kesepakatan dan kini tinggal menunggu hasil finalisasi teks perjanjian dagang agar dapat segera dilaksanakan.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anindya Bakrie mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan jelang pemberlakuan perjanjian dagang Indonesia dengan Uni Eropa. Salah satunya dengan mengunjungi sejumlah negara Eropa dan melakukan pembahasan peluang usaha antar negara usai EU-CEPA diresmikan.
“Kita sudah siap-siap dari jauh hari. Kita sudah melihat bahwa EU-CEPA tahun ini kemungkinan bisa disetujui. Jadi kita Senin akan ketemu dengan Belanda, sebelumnya dengan Perancis, dan masih banyak lagi,” kata Anindya kepada wartawan di Menara Kadin Jakarta, Minggu (15/6/2026).
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Menurut pria yang akrab di sapa Anin itu, secara umum pemberlakuan EU-CEPA nanti dapat meningkatkan iklim usaha dalam negeri. Mulai dari membuka pasar ekspor baru hingga meningkatkan investasi asal Eropa di Indonesia.
“Nah kita merasa bahwa ini merupakan pembuka pasar buat dagang dan investasi yang bagus termasuk juga buat tenaga kerja migran,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani juga menyambut baik terselesaikannya negosiasi perjanjian dagang dengan Uni Eropa tersebut.
“Kita sudah senang sekali bahwa itu hampir selesai, dan kita juga kemarin sudah bersama pemerintah sudah diberitahu kira-kira peluang-peluangnya seperti apa. Jadi kita sekarang sudah siap,” kata Shinta.
Meski perjanjian dagang itu belum secara resmi diberlakukan, namun para pengusaha dalam negeri sudah melakukan berbagai persiapan. Terutama mereka yang bergerak di bidang ekspor.
“Jadi sekarang eksportir-eksportir kita yang besar bisa lebih meningkatkan lagi di pasar EU, dan kita bisa bersaing dengan Vietnam, itu yang kunci sih. Jadi kita sekarang sudah bersiapkan khusus untuk diseminasi informasi, sosialisasi. Walaupun belum sepenuhnya selesai, belum ditandatangani, kita sudah siap sekarang,” terangnya.
Lebih lanjut Shinta mengatakan saat EU-CEPA diberlakukan nanti, Indonesia berencana meningkatkan volume ekspor produk-produk industri padat karya seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), furniture, hingga perikanan.
“Jadi kan kita ini kalau padat karya itu tekstil, garment, sepatu itu yang paling besar. Kemudian ada furniture, perikanan juga kelihatannya akan kita kejar,” jelas Shinta