Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penanganan dampak banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Aceh. Hingga Minggu (21/12/2025) pukul 10.00 WIB, sebagian besar ruas jalan nasional yang sempat terdampak bencana dilaporkan telah kembali fungsional dan dapat dilalui kendaraan.
Melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh, Kementerian PU memastikan lintas timur dan lintas barat Aceh telah kembali berfungsi. Meski demikian, di sejumlah titik masih dilakukan pembersihan material sisa banjir dan longsor.
“Kami terus berupaya agar akses jalan dan jembatan dapat segera pulih karena menjadi urat nadi pergerakan masyarakat serta distribusi logistik,” kata Menteri PU Dody Hanggodo, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (22/12/2025).
Sementara itu, penanganan di lintas tengah Aceh masih difokuskan pada pemulihan badan jalan yang tergerus aliran sungai serta pemasangan Jembatan Bailey agar konektivitas antarwilayah dapat kembali tersambung secara bertahap.
Di lintas timur Aceh, konektivitas telah kembali terhubung dari Kota Banda Aceh hingga perbatasan Provinsi Sumatera Utara. Ruas Banda Aceh-Meureudu saat ini sudah dapat dilalui, disusul ruas Meureudu-Batas Pidie Jaya/Bireuen yang kembali fungsional sejak 12 Desember 2025 setelah penimbunan oprit jembatan yang runtuh.
Ruas Kota Bireuen-Batas Bireuen/Aceh Utara juga telah dapat dilalui melalui jalur alternatif dengan Jembatan Bailey di Awe Geutah sejak 19 Desember 2025, meski akses masih diberlakukan secara terbatas. Selanjutnya, ruas Kota Lhokseumawe hingga Kota Langsa kembali dapat dilalui setelah pembersihan sedimen rampung pada 10 Desember 2025.
Ruas Kota Langsa-Kuala Simpang menyusul fungsional pada 19 Desember 2025, sementara ruas Kuala Simpang-Batas Provinsi Sumatera Utara kini sudah bisa dilalui seluruh jenis kendaraan, meskipun pembersihan lumpur dan kayu masih terus dilakukan.
Di wilayah tengah dan barat Aceh, sejumlah ruas strategis juga mulai pulih. Ruas Kota Bireuen-Batas Bireuen/Bener Meriah kembali fungsional sejak 18 Desember 2025 setelah pemasangan Jembatan Bailey di Jembatan Teupin Mane serta penanganan sementara longsoran.
Ruas Blangkejeren-Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara juga telah terhubung kembali sejak 19 Desember 2025 setelah penanganan longsoran selesai.
Sementara itu, ruas Batas Aceh Tengah/Nagan Raya-Lhokseumawe-Jeuram kini dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Pada ruas ini, satu jembatan yang sempat putus ditangani melalui penimbunan oprit, pemasangan jembatan darurat, dan dilanjutkan pemasangan Jembatan Bailey dengan target fungsional pada 25 Desember 2025.
Ruas Kota Kutacane-Batas Provinsi Sumatera Utara juga telah dapat dilalui. Adapun pada ruas Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara-Kota Kutacane, penanganan sembilan titik longsoran telah selesai. Dua jembatan yang terdampak tetap difungsikan melalui jalan sementara sambil menunggu penyelesaian pemasangan Jembatan Bailey yang ditargetkan rampung pada 27 Desember 2025.
Kementerian PU menyatakan akan terus melakukan pemantauan dan percepatan penanganan di seluruh titik terdampak bersama pemerintah daerah, BUMN Karya, dan TNI untuk memastikan akses jalan nasional di Aceh kembali pulih secara aman dan berkelanjutan.






