Perang Israel Vs Iran Bikin Pasar Saham Goyang, Apalagi AS Mau Ikutan

Posted on

Ketegangan di Timur Tengah imbas perang Israel dan Iran membuat investor cemas, ditambah lagi Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan akan terlibat. Kondisi ini tercermin dari S&P 500 dan Nasdaq yang ditutup melemah pada hari Jumat.

Melansir dari Reuters, Sabtu (21/6/2025), perdagangan tidak stabil selama sebagian besar sesi. S&P 500 juga berakhir lebih rendah selama seminggu, sementara Nasdaq mencatat kenaikan mingguan.

S&P 500 dan Nasdaq ditutup lebih rendah pada hari Jumat, dengan investor yang gelisah atas konflik Iran-Israel menjelang akhir pekan. Hal ini juga didorong AS yang mempertimbangkan apakah akan terlibat.

Perdagangan berjalan tidak menentu selama sebagian besar sesi. S&P 500 juga ditutup lebih rendah selama seminggu, sementara Nasdaq mencatat kenaikan mingguan.

Gedung Putih mengatakan pada hari Kamis bahwa Presiden Donald Trump akan memutuskan dalam dua minggu ke depan apakah AS akan terlibat dalam perang udara Israel-Iran, menambah tekanan pada Teheran untuk bernegosiasi.

“Investor sedikit gugup untuk membeli saham tepat di depan situasi ini dan, lebih khusus lagi, tepat di depan akhir pekan ini,” kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments, New Jersey.

Serangan Israel ditujukan untuk menekan kemampuan Teheran untuk membangun senjata nuklir. Seminggu setelah kampanye dimulai, Israel mengatakan telah menyerang puluhan target militer.

Iran mengatakan tidak akan membahas masa depan program nuklirnya sepanjang konflik dengan Israel masih berjalan. Hal ini menyusul langkah Eropa yang mencoba membujuk Teheran kembali ke dalam negosiasi.

Saham teknologi, contohnya Nvidia (NVDA.O), termasuk di antara yang mengalami penurunan terbesar pada S&P 500 dan Nasdaq.

Dow Jones Industrial Average (.DJI), naik 35,16 poin, atau 0,08%, menjadi 42.206,82, S&P 500 (.SPX), turun 13,03 poin, atau 0,22%, menjadi 5.967,84 dan Nasdaq Composite (.IXIC), turun 98,86 poin, atau 0,51%, menjadi 19.447,41.

Sedangkan pada minggu ini, Dow sedikit berubah, S&P 500 turun 0,2% dan Nasdaq naik 0,2%. Volume hari Jumat lebih tinggi dari rata-rata terkini. Hari itu menandai peristiwa ‘triple-witching’, yaitu berakhirnya kontrak opsi saham, kontrak berjangka indeks saham, dan kontrak opsi indeks saham secara bersamaan yang terjadi sekali setiap kuartal.

Volume bursa saham AS adalah 20,91 miliar saham. Angka ini cukup tinggi dibandingkan dengan rata-rata 18,06 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.