PT Danareksa (Persero) bersama Alunjiva melakukan pembinaan kepada lebih dari 100 peserta UMKM di Yogyakarta, Solo, Jepara, dan Medan. Pembinaan ratusan UMKM ini dilakukan melalui program Difablepreneur untuk Indonesia Inklusif.
Program ini ditujukan khusus bagi UMKM perempuan penyandang disabilitas, dengan tujuan memberi akses pelatihan, pendampingan, dan peningkatan kapasitas usaha.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, tercatat penyandang disabilitas di Indonesia sebanyak 22,97 juta jiwa atau sekitar 8,5% dari total penduduk.
Sebagian besar di antara penyandang disabilitas ini memilih kewirausahaan untuk mengatasi keterbatasan akses pekerjaan formal. Pelatihan UMKM ini pun digelar untuk menjawab hal tersebut.
Danareksa dan Alunjiva membuka peluang melalui rekrutmen terbuka, bekerja dengan komunitas lokal untuk menjaring peserta yang tepat dan memberikan dukungan yang sesuai kebutuhan pelaku UMKM disabilitas. Pada pelaksanaannya di Medan, tercatat sebanyak 25 peserta pelaku usaha mikro di bidang kuliner dan kerajinan.
Pelatihan gelar secara luring pada 10-12 September 2025 di Kota Medan. Selanjutnya, pelatihan akan dilanjutkan dengan materi pembelajaran daring. Direktur Manajemen Risiko sekaligus Plt. Direktur Keuangan Holding BUMN Danareksa, Avianto Istihardjo, menyebut program ini merupakan dukungan terhadap pemberdayaan UMKM perempuan disabilitas.
Pelatihan yang digelar Danareksa ini juga membuka akses permodalan bagi UMKM binaan. Langkah ini dilakukan berdasarkan keterbatasan modal, pendampingan, hingga akses pasar yang kerap dialami pelaku UMKM.
“Kami memahami bahwa UMKM yang dirintis oleh teman-teman disabilitas masih menghadapi keterbatasan, baik akses pada modal, pendampingan, dan akses pasar yang memadai. Oleh karena itu, Danareksa melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan hadir untuk mengurangi keterbatasan tersebut,” jelas Avianto dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (14/9/2025).
Program ini tidak hanya menjadi wadah transfer ilmu, tetapi juga membangun jaringan, motivasi, dan rasa percaya diri bagi UMKM perempuan disabilitas. Dengan dukungan yang tepat berupa pelatihan, akses ke pembiayaan, serta akses pasar, UMKM disabilitas memiliki potensi besar untuk tumbuh dan menjadi kontributor penting dalam perekonomian nasional.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memperkuat ekosistem yang inklusif bagi UMKM disabilitas, khususnya perempuan guna memberi kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih merata dan selaras dengan Asta Cita,” tutup Avianto.